HomeNalar PolitikThe Power Of Emak-Emak

The Power Of Emak-Emak

Jika ingin membangun tradisi antikorupsi, bisa dimulai dari peran para emak dalam keluarga. Ini merupakan sabda dari Busyro Muqoddas, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]T[/dropcap]ak bisa dipungkiri kalau peran emak dalam keluarga sangat vital. Mulai dari mengurus kebutuhan rumah tangga, anak hingga suami. Seorang emak memang wonder woman dalam keluarga, ya?

Beberapa hari lalu, Pak Busyro membeberkan tentang peran istri dalam memberantas korupsi. Menurutnya, seorang istri harus berperan sebagai bendahara dalam keluarga, bukan malah menjadi kasir. Bedanya bendahara dan kasir, apa dong?

Dari katanya aja udah pasti beda kan, apalagi artinya? Menurut Busyro, ketika istri berperan sebagai kasir, segala uang yang masuk maupun keluar tak akan dipertanyakan dan bisa diboroskan tanpa ada perhitungan. Namun, jika istri berlaku sebagai bendahara, dia akan lebih kritis atas asal-usul masuk dan keluarnya uang dengan detail.

“Istri yang berlaku sebagai bendahara ini biasanya lebih galak karena akan tahu gaji suami enggak sesuai dengan gaya hidupnya. Gaji kecil masak bawa moge (motor gede),” tambah Busyro.

Dari pernyataan ini, kok saya jadi ingat seseorang ya? Sri-kandi, oh Sri-kandi. Tapi, ya sudahlah. Yang pasti, para istri harus pandai-pandai mengukur penghasilannya dan penghasilan suami. Jangan sampai menuntut suami untuk menuruti gengsi. Karena biasanya korupsi terjadi karena tekanan keluarga yang berlebihan.

Makanya, pesan untuk barisan para emak agar nggak usah maksain diri untuk hidup bak putri raja, kalau suami hanya kerja serabutan. Pake make up yang tebalnya 30 senti, tapi anak nangis tiada henti karena belum makan dari semalam. Atau nggak mau kalah dengan tetangga sebelah yang baru beli kulkas atau mesin cuci baru.

Baca juga :  Betulkah Jokowi Melemah? 

Ini bukan sebuah celaan tapi sekedar masukan, agar para emak bisa memposisikan diri sebagai ekonom dan patner yang handal bagi suami dalam keluarga. Tidak memanjakan anak, namun membentuk karakter anak agar tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan mandiri.

Namun, tanpa mengurangi rasa hormat pada emak-emak. Harus diakui kalau sosok emak memang terkadang bikin merinding. Kalau berpapasan dengan motor di jalan, mending minggir deh, dari pada diseruduk.

Makanya, jangan heran kalau ada kumpulan para suami takut istri, kan? It’s the power of emak-emak, you know? Kalau sudah begini, bukan tak mungkin bila para emak bisa ikut andil dalam memberantas korupsi mulai dari dalam keluarga. Bukan begitu? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...