HomeNalar PolitikSylviana "Jangan Gengsi Meniru yang Bagus"

Sylviana “Jangan Gengsi Meniru yang Bagus”

pintepolitik.com19 Desember 2016.

Demi kemajuan Jakarta tidak masalah jika harus meniru sesuatu yang hasilya sudah terbukti bagus, tak terkecuali masalah pasar.


Hal itu dikemukakan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, ketika mengunjungi Pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat, Senin (19/12/2016) sekitar pukul 09.10 WIB. Sylvi yang juga merupakan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta langsung disambut pendukung dan pedagang pasar.

Foto: rasyidiconsultant.com

Di Pasar Slipi, Sylvi mengomentari masalah penataan pedagang. “Pasarnya kurang bagus, kalau (pasar) Muara Kamal, PIK, itu sudah bagus. Masa ini jualan nasi hadap-hadapan sama jualan baju? Ini juga, jualan tahu,” keluhnya.

Pasalnya pasar Slipi Jaya memiliki lokasi yang strategis dan sekarang sudah digarap proses pengkajian serta sudah masuk tahap visibility. Rasanya sudah tak cocok lagi apabila Pasar Slipi Jaya dipakai haya sebagai pasar saja.

Kondisi Pasar Slipi Jaya yang sudah terbilang bobrok dan tak layak lagi ke depannya akan dieselaraskan dengan pembangunan apartemen yang posisinya akan menempel dengan pasar tersebut.

Masalah penataan  sangat penting untuk kemajuan pasar. Sylvi yang memiliki gelar S2 Manajemen Kependudukan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, mengatakan, jika terpilih nanti akan membenahi Pasar Slipi, yang berdiri sejak tahun 1996 itu.

Ia juga mendengar keluhan pedagang pasar dan membeli kolang-kaling.  Perihal yang diobrolkan Sylvi dengan pedagang dan  pembeli, antara lain, harga daging yang masih mahal.

Baca juga :  Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...