HomeNalar PolitikSuksesor Setnov Versi Oso

Suksesor Setnov Versi Oso

Pak Oso bilang pengganti Papa Setnov harus tampan. Bila perlu setampan dia. Ada-ada aja bapak yang satu ini ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]etelah Papa Setnov resmi ‘pindahan’ ke Rutan Kapeka. Banyak yang berlomba-lomba mengusulkan kriteria suksesor Papa. Salah satunya adalah Pak Oesman Sapta Odang. Menurut Ketua Partai Hanura ini, pengganti Papa harus berwajah tampan, baik hati dan murah senyum.

“Ya orangnya harus ganteng, kayak saya. Iya kan. Jangan yang jelek-jelek dong mukanya, harus bagus-bagus gini kayak saya. Dan yang banyak senyumnya, yang nggak marah-marah, bijaksana dan mempunyai hati nurani. Pasti akan bagus,” jelasnya saat ditemui di Ruang Pimpinan, Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan (21/11).

Mulanya saya hampir sakit mata setelah membaca berita tersebut. Kayaknya perlu ada banyak cermin ditempatkan di ruang kerjanya Pak Oso, biar beliau bisa sering-sering bercermin di sana.

Mungkin pernyataan Pak Oso ini diselingi dengan candaan. Namun jika dibaca baik-baik, ada sesuatu dalam pernyataan Pak Oso. Ia rupanya ingin ada sesuatu yang baru dalam tubuh De-pe-er dan Partai Beringin.

Ia menginginkan sosok pemimpin yang bersih. Tidak hanya bersih dalam penampilan, tapi perlu diimbangi dengan sikap dan tutur kata yang santun. Setidaknya bisa mengembalikan citra De-pe-er yang sempat tercoreng di mata publik.

Tapi kayaknya impian akan sosok tampan untuk menggantikan Papa Setnov sulit untuk terjadi. Soalnya terganjal dengan surat sakti Papa yang dikirimkan langsung dan eksklusif dari Rutan Kapeka. De-pe-er dan Partai Beringin pun seolah-olah terhipnotis oleh efek magis dari surat tersebut.

Kelihatannya Papa Setnov masih akan bertahan di atas tahtanya, baik di De-pe-er  maupun di Partai Beringin. Mau gimana lagi? Kalau itu pilihan dari Partai Beringin dan De-pe-er, semoga kelak nggak ada yang perlu disesalkan.

Baca juga :  The War of Java: Rambo vs Sambo?

Sebagai masyarakat awam, saya hanya mengharapkan yang terbaik untuk masa depan De-pe-er dan Partai Beringin. Bukan soal cakep secara fisik yang jadi kriteria utama bagi seorang pemimpin. Tapi soal kecakapan dalam bersikap dan menentukan kebijakan, itu yang harus jadi prioritas pertama dan terutama. Semoga begitu. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...