Mungkinkah Gus IPul bakal ‘diculik’ oleh koalisi Gerindra, PAN dan PKS dari sisi PKB dan PDIP dalam Pilgub Jatim nanti? Atau terus menanti dalam ketidakpastian soal pengganti Mas Anas?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]eta politik Pilgub Jatim terus mengalami perubahan. Setelah Azwar Anas memilih untuk pisah, kini tinggallah Gus Ipul sendiri. Melihat kondisi Gus Ipul yang demikian dan belum ada kepastian dari PDIP soal pengganti Anas, maka ‘koalisi trisula maut’ (Gerindra, PAN, PKS) mencoba untuk merayu.
Tak tanggung-tanggung mereka menyodorkan dua nama sekaligus dengan harapan Gus Ipul tertarik. Namun, Gus Ipul kelihatannya masih terkenang dengan masa-masa indah bersama Mas Anas.
Sementara itu, sebagai ‘orang tua’-nya Gus Ipul, Pe-ka-be juga kelihatannya nggak terlalu simpatik dengan calon-calon yang diusung oleh ‘koalisi trisula maut’ tersebut. Mungkin karena udah kadung janji sama Partai Banteng kali ya?
Trio kwek2 Tanda2 Nyungsep di jatim…
— AnimHa. (@Kamisran1) January 9, 2018
Setelah sebelumnya udah gagal merayu Yenny Wahid, kelihatannya ‘koalisi trisula maut‘bakal mengalami hal yang sama bersama Gus Ipul. Soalnya Partai Banteng juga nggak akan tinggal diam melihat manuver yang dilakukan oleh Gerindra dkk untuk merebut calonnya.
Bukan PDI Perjuangan namanya, jika nggak berjuang mati-matian untuk mempertahankan apa yang telah ada dalam genggamannya. Mama Mega juga pasti nggak mau dong, jika harus pulang dengan tangan kosong dari Jatim. Soalnya, ia juga ikut terlibat secara langsung di sana, bahkan sampai meneteskan air mata saat Mas Anas memilih mundur. Wah, bahaya nih.
Kayaknya ‘koalisi trisula maut’ perlu pikir-pikir lagi deh, kalau masih mau ngotot untuk dekati Gus Ipul. Soalnya duet maut, Partai Banteng dan Pe-ka-be udah terlanjur berjanji setia untuk bahu-membahu dalam Pilgub nanti.
Ibarat ‘menegakkan benang basah’, manuver yang dilakukan oleh Gerindra dkk untuk mendekati Gus Ipul, diduga sangat kecil kemungkinannya untuk berhasil. Mungkin lebih baik mereka berpikir untuk mengusung calon sendiri.
Sebenarnya keberhasilan ‘koalisi trisula maut’ dalam Pilkada DKI kemarin seharusnya menjadi dopping untuk sukses di daerah-daerah lain. Tetapi, akankah trend positif dari DKI bakal menular ke Jatim? (K-32)