Azwar Anas diperkirakan bakal menggunakan ‘smart kampung’ sebagai senjata untuk bertarung di Pilgub Jatim. Benarkah demikian?
PinterPolitik.com
[dropcap]N[/dropcap]amanya Abdullah Azwar Anas. Namanya memang sudah terlanjur mewangi di daerah Banyuwangi. Bukan karena kebanyakan make minyak wangi ya, tapi karena kinerjanya sebagai bupati yang berhasil memberikan kemajuan bagi daerah tersebut.
Salah satu program Pak Azwar Anas yang berhasil dan mendapat apresiasi dari pemerintah pusat adalah program ‘smart kampung’. Tujuan dari program tersebut adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan publik. Program ini menitikberatkan pada desa-desa di Banyuwangi yang letaknya jauh dari kota.
Menurut Pak Anas, program teknologi informasi dijadikan sebagai basis untuk mendalami program-program lain. Program-program tersebut terangkum dalam tujuh kriteria, seperti pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni-budaya, peningkatan kapasitas SDM, integrasi pengentasan kemiskinan, dan informasi hukum.
7 Kriteria Smart Kampung Ala Banyuwangi https://t.co/4FETp9VImW pic.twitter.com/MmLZoPdct4
— Liputan6.com (@liputan6dotcom) June 3, 2016
Beberapa manfaat dari program tersebut, misalnya, Warga yang membutuhkan tanda tangan camat, tidak perlu ke kecamatan. Cukup di balai desa aja, karena sudah koneksi online dengan kecamatan. Jadi, warga bisa hemat waktu dan tak perlu ongkos bensin ke kecamatan.
Atau soal penjualan hasil pertanian dan kerajinan batik, operator desa juga telah dihubungkan dengan situs belanja online Banyuwangi-Mall.com untuk memfasilitasi pemasaran UMKM desa. Sedangkan untuk pelayanan pendidikan, desa menjadi pendorong penuntasan wajib belajar 12 tahun. Relawan Banyuwangi Mengajar, yaitu para alumnus baru perguruan tinggi, diarahkan ke desa ini.
Smart Kampung Jadi Modal 'Jualan' Azwar Anas di Pilgub Jatim https://t.co/szerDuVZxR pic.twitter.com/jcLSqFty87
— detikcom (@detikcom) December 4, 2017
Beberapa waktu lalu, beliau bersama Pak Gus Ipul sudah bersepakat untuk bersama-sama maju dalam pertarungan mearaih tahta tertinggi di Jatim. Keberhasilan program ‘smart kampung’ ini, membuat Pak Anas termotivasi untuk mengembangkannya ke seluruh Jawa Timur. Itupun kalau nanti terpilih, lalu bagaimana kalau gagal? Masihkah program tersebut disebarluaskan ke seluruh Jatim?
Bisa aja program ini, bakal menjadikan senjata bagi Pasangan Gus Ipul-Anas untuk menarik minat dan simpati masyarakat Jatim. Jika demikian, maka Pasangan Khofifah- Emil perlu waspada bukan? Kira-kira strategi apa yang bakal mereka gunakan untuk menandingi ‘smart kampung’-nya Pasangan Gus Ipul-Anas? (K-32)