Tinggal beberapa bulan Pak Gatot Nurmantyo bakal pensiun dari Panglima TNI. Penggantinya diharapkan mampu menjaga netralitas dalam tubuh TNI.
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]abatan sebagai Panglima TNI merupakan jabatan yang penting dan berat. Keamanan dan stabilitas Indonesia menjadi tugas yang pertama dan terutama. Hal ini merupakan tugas Pak Gatot.
Tinggal beberapa bulan lagi, beliau bakal pensiun. Adakah suksesor yang lebih bagus dari dia? Mungkinkah dari TNI AD lagi atau dari dua angkatan lainnya?
Semuanya masih menjadi misteri. Terkait hal ini, Anggota Komisi I DPR, Supiadin Aries Saputra mengungkapkan bahwa yang menjadi penggantikan Pak Gatot diharapkan bisa menjaga netralitas TNI terutama dalam kaitannya dengan tahun politik 2018 dan 2019.
Panglima Pengganti Gatot Nurmantyo Diminta Menjamin Netralitas TNI https://t.co/X0uK85IpIo
— Kompas.com (@kompascom) November 14, 2017
Terkait pengganti Pak Gatot, terus terang sebagai orang awam saya nggak paham. Bukankah itu urusan Pakde Joko? Biarkan saja, ntar semua bakal beres sendiri kok.
Entah pengganti Pak Gatot mau dipilih dari Angkatan Laut atau Angkatan Udara, atau bahkan dari Angkatan Darat lagi, nggak masalah kan? Asalkan ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik, dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI.
Semoga isu penggantian Panglima TNI ini nggak dijadiin isu politik. Pak Gatot pernah digosipkan bakal maju di Pilpres 2019 kan? Selain itu, beliau juga pernah digosipin punya kedekatan dengan para penganut Islam radikal di nusantara. Gosip ini muncul setelah peristiwa 411 dan 212.
Saya kadang suka bingung dengan masyarakat Indonesia yang katanya sudah masuk ke zaman digital ini. Bukannya manfaatin medsos sebagai sarana komunikasi, ehh malah dipakai sebagai sarana untuk nyinyir, gosip bahkan nyebarin berita hoax.
Bisa dibilang perang zaman now itu nggak ada kaitannya dengan kontak senjata atau otot lagi. Sekarang semua telah berubah menjadi perang otak dan teknologi. Terutama berkembangnya teknologi internet yang canggih, membuat banyak hacker unjuk gigi dan kasus sejenis Saracen terekspos.
Maka ini sebenarnya bukan hanya tugas dari Panglima TNI, tapi juga menjadi tugas seluruh warga Indonesia. makanya bijak-bijaklah pakai internet dan medsos. Sekarang bukan waktunya bergosip, tapi saatnya kerja, kerja dan kerja. Bukan begitu? (K-32)