Sebagai mantan Ketua DPR, Setnov dengan sukarela memberikan nasihat kepada Bamsoet yang menggantikan dirinya. Hm, mau jadi ‘penasihat dadakan’ ya, Pak?
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ahta De-pe-er yang kosong melompong akhirnya terisi lagi. Partai Beringin akhirnya menetapkan Bambang Soesatyo alias Bamsoet untuk menggantikan Setya Novanto.
Setya Novanto atau yang akrab disapa Setnov, menyambut baik hal tersebut. Bahkan ia turut memberikan nasihat kepada Bamsoet. Cie cie cie, yang merasa diri senior?
Katanya, Ketua De-pe-er harus kuat, bertanggungjawab dan bisa memenuhi keinginan rakyat. Idiuwww, tumben jadi bijak kayak gini ya, Pak. Nggak nyangka gue, ckckckck.
Hm, mungkinkah ini efek dari suasana Rutan Ka-pe-ka? Atau memang Setnov udah terbangun dari kantuk panjangnya? Au ah, ucing ala uwe mikirinnya.
Wejangan Setya Novanto untuk Bamsoet: Harus Kuat dan Bertanggung Jawab https://t.co/lkQXm84JlU
— kumparan (@kumparan) January 15, 2018
Yang pasti nasihat Setnov mungkin ada benarnya. Soalnya selama ini kinerja De-pe-er di bawah pimpinannya dianggap korup dan tak pro rakyat. Mungkin, dia nggak mau kesalahan di eranya menjadi de javu di era Bamsoet. Atau Setnov hanya mau menunjukkan bahwa ia legowo atas terpilihnya Bamsoet, walaupun hati kecilnya sebenarnya menangis? Hm, yang sabar ya Pak karena tahta dan kekayaan nggak ada yang abadi, upss.
Pasti banyak yang mencibir tentang kelakuan Setnov yang mendadak jadi ‘penasihat’ Bamsoet. Pasti ada yang bilang : “Alahhh, sok bijak lu. Koruptor kelas kakap kok mau jadi penasihat. Apa kata dunia? ”
Atau mungkin ada yang bilang : “Kacian deh, lu. Emang enak jadi koruptor? Nggak usah nasehatin orang lain, kalau ngurusin diri sendiri aja belum becus. Hellowww, situ sehat?”
Hm, namanya ruang publik pasti aja ada komentar-komentar demikian. Akan tetapi, nggak seharusnya kita langsung menuduh Setnov seperti itu. Jangan memandang orang dari masa lalu maupun latar belakangnya doang, tanpa memperhatikan maksud baik di balik sikap maupun tutur katanya.
Its okay, Setnov itu seorang koruptor, tapi bukan berarti tak ada lagi kebaikan dalam dirinya. Ia tetaplah seorang manusia yang ada sisi gelap maupun terang, sisi baik maupun buruk. Maka, sebenarnya sah-sah aja ia memberikan nasihat kepada Bamsoet asalkan maksudnya baik dan berguna bagi banyak orang. Tolong jangan menilai orang dari kulit luar atau dari satu sisi aja. (K-32)