Site icon PinterPolitik.com

Seberapa Penting Arab Saudi Bagi Indonesia?

Awal Maret nanti Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz akan berkunjung ke Indonesia membawa sekitar 1.500 anggota rombongan. Lawatan selama seminggu ini memperlihatkan posisi Indonesia masih dianggap penting bagi Arab Saudi.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Menurut pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, kunjungan Raja Salman ke Indonesia mempunya arti penting bagi kedua negara. Salah satunya adalah adanya perubahan politik dunia sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika.

Kebijakan Presiden Trump yang diskriminatif terhadap Islam dan Timur Tengah membuat ketidaknyamanan bagi para investor Timur Tengah, sehingga Indonesia pun mulai dilirik oleh mereka. Bahkan konon, Indonesia juga dipertimbangkan untuk dilirik sebagai mitra alternatif di Asia, menggantikan hegemoni Barat.

Pada tahun 2050 nanti, Indonesia diperkirakan akan masuk sebagai empat besar raksasa ekonomi dunia. Tak heran bila saat ini banyak negara yang mulai menggali potensi yang memungkin Indonesia sebagai mitra bisnisnya, termasuk para investor dari Arab Saudi tersebut.

Selain itu, Arab Saudi juga melihat Indonesia sebagai negara non-blok, sehingga Indonesia bisa bersikap netral dan tidak akan terpengaruh untuk bersekutu dengan salah satu blok mana pun di dunia. Arab Saudi juga mengajak Indonesia untuk memberantas kelompok teroris yang sudah meresahkan dunia dan mencoreng nama Islam di dunia.

Arab Saudi rencananya akan membawa mega investasi ke Indonesia. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mega investasi tersebut meliputi bidang pengilangan minyak (refinery), pembangunan rumah murah (low cost housing), dan investasi di bidang yang terkait dengan pariwisata (tourism). Selain itu, juga ada kerjasama dibidang perjalanan haji bagi Indonesia.

Namun jika melihat kedekatan hubungan Raja Salman bin Abdulaziz dengan Presiden Amerika Donald Trump, apakah Arab Saudi juga secara perlahan akan seperti Amerika? Di mana investasi yang mereka berikan malah akan menguasai sumber daya alam Indonesia secara perlahan seperti apa yang dilakukan Freeport saat ini? (Berbagai sumber/A15)

Exit mobile version