HomeNalar PolitikSalah Unggah Warganet Tergugah

Salah Unggah Warganet Tergugah

Fadli Zon pamer foto dengan Mantan Presiden Soeharto, aksi pamernya ini ternyata bikin polemik. Ah, namanya juga Bang Zon!


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]S[/dropcap]eminim-minimnya usaha untuk berpartisipasi dalam politik, ya lewat unggah sesuatu di media sosial. Begitu pula dengan partisipasi warganet dalam peringatan G30S/PKI tahun ini. Ada dari mereka yang aktif ikut nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang digelar di banyak tempat. Lebih banyak lagi mereka yang ikut meramaikan di media sosial dengan upload foto-foto ‘merah’ PKI.

Jelas, sebagai politisi masa kini, Fadli Zon gak mau ketinggalan ramai-ramai ini. Dia masuk ke Twitter-nya dan mengunggah foto dirinya bersama Pak Harto, jagoan yang mengambil alih pemerintahan setelah upaya kudeta PKI. Dia membubuhkan fotonya dengan tulisan kalau Pak Harto ‘memberi hadiah buku’ kepadanya. Kurang puas pamer kedekatan dengan Pak Harto di tahun 2007 itu, dia bubuhkan lagi kalau dia ‘berbincang sampai dua jam walau awalnya cuma mau lima belas menit’, waktu ditanya oleh wartawan di kantornya.

Eits, tapi warganet nyinyir loh kelihatannya.  Banyak yang mengingatkan kalau Pak Harto harusnya sedang sakit parah di tahun yang sama. Karena itu laporan SKPP (Surat Keterangan Penghentian Penuntutan) yang disampaikan oleh Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh tahun 2006.

Akun @alif_raung membalas ‘2006 Soeharto pendarahan usus 2007 Soeharto mngalami kerusakan jaringan otak. Sdh susah bicara. Masih bisa ngobrol panjang ya om?

Akun @hapeproperti kemudian menambahkan ‘Thn 2007 Soeharto dirawat di rs pertamina, dia menjalani USG dan CT scan.

Mana Fadli ngotot kalau Pak Harto masih sehat, padahal tinggal bilang aja: ‘iya, kondisi beliau sudah turun, tapi berbaik hati menerima saya ’. Kalau begitu kan warganet bisa lebih kalem dan mempermasalahkan yang lain saja.

Baca juga :  Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Polemik lagi, polemik lagi. Untung ngga mungkin di-blow up sama media nasional.  Sudah napa sih, Bang. Kasihan kan kalau benar Pak Harto disangka bohong waktu itu. Memang benar sih, mendingan Fadli aja deh yang disangka bohong. Suka bikin cerita yang infonya gak pas.

Yah, begitulah memang kalau jadi politisi. Kalau bisa, memang sekalian pamer sekalian memanaskan isu PKI. Bonus lagi membangkitkan kans politik keluarga dan kroni Cendana. Sambil nge-tweet dua tiga target kena.

RIP Pak Harto, The Smiling General(R17)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

Mengejar Industri 4.0

Revolusi industri keempat sudah ada di depan mata. Seberapa siapkah Indonesia? PinterPolitik.com “Perubahan terjadi dengan sangat mendasar dalam sejarah manusia. Tidak pernah ada masa penuh dengan...

Jokowi dan Nestapa Orangutan

Praktik semena-mena kepada orangutan mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), praktik-praktik itu terus...

Indonesia, Jembatan Dua Korea

Korea Utara dikabarkan telah berkomitmen melakukan denuklirisasi untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea. Melihat sejarah kedekatan, apakah ada peran Indonesia? PinterPolitik.com Konflik di Semenanjung Korea antara...