PDIP akhirnya memutuskan untuk menduetkan Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno. Mungkinkah ini menjadi bagian dari persiapan Puti untuk menggantikan Megawati sebagai Ketum PDIP atau hanya sekadar ‘senjata pamungkas’ Partai Banteng untuk mendulang suara di Jatim?
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ia adalah Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau akrab disapa Puti Guntur Soekarno. Putri semata wayangnya Guntur Soekarno Putra, kakak kandung Megawati.
Tak seperti ayahnya yang jauh dari hingar bingar politik, Puti justru aktif dalam dunia politik tanah air. Walaupun demikian, bukan berarti Guntur membiarkan putrinya bergerak tanpa kawalan. Konon, ia senantiasa memberikan petuah kepada Puti agar tak salah langkah dalam berpolitik.
Nama Puti mulai dikenal sejak tahun 2009. Saat itu, dia berhasil lolos menjadi anggota De-pe-er melalui Partai Banteng hingga saat ini. Bahkan baru-baru ini, namanya muncul dalam Pilgub Jatim sebagai pengganti Aswar Anaz. Puti akan disandingkan dengan Gus Ipul. Hm, menang banyak nih si Gus Ipul. Cawagub cantik, ckckckck.
Selain cucu Sukarno, apa keahlian ibu ini?
— Azwar Helmy (@rindubangunpagi) January 10, 2018
Banyak yang bilang kalau Gus Ipul dan Puti adalah pasangan yang ideal dalam Pilgub Jatim. Gus Ipul yang merupakan calon petahana yang tentu saja masih memiliki basis suara yang cukup di Jatim terutama dalam kubu NU. Terus Puti piye?
Yah, ia juga punya cukup modal dong. Statusnya sebagai cucu dari Soekarno bisa menjadi salah satu senjata untuk mendulang suara di Jatim. Namun, bukan berarti ia hanya bernaung di balik status tersebut. Puti juga punya keunggulan lain lho. Puti telah memiliki pengalaman yang cukup sebagai anggota De-pe-er. Selain itu, ia juga cukup piawai dalam berorasi.
Mungkinkah ini menjadi salah satu tahapan bagi Puti untuk menggantikan posisi Megawati di PDIP atau hanya sekadar ‘senjata pamungkas’ dari Partai Banteng untuk mendulang kemenangan di Jatim?
Kayaknya terlalu berlebihan, jika mengatakan bahwa Pilgub Jatim menjadi salah satu bagian dari proses Puti untuk mengganti Megawati. Kalau ada peluang pun pasti sangat kecil, sebab Megawati pasti lebih memilih salah satu dari dua orang anaknya, Puan atau Anan, walaupun mereka nggak memiliki kecakapan dalam berpolitik seperti Puti.
Maka, mungkin lebih masuk akal jika mengatakan bahwa penunjukkan Puti untuk mendampingi Gus Ipul adalah ‘strategi pamungkas’ PDIP untuk menang di Jatim. Hmm, bisa jadi, bisa jadi. (K-32)