HomeNalar PolitikPresiden Ingin Potensi Mutiara Laut Dikembangkan

Presiden Ingin Potensi Mutiara Laut Dikembangkan

Kecil Besar

Indonesia merupakan negara bahari karena memiliki wilayah perairan yang luas, bahkan mencapai dua pertiga dari total wilayah keseluruhan. Sehingga Indonesia memiliki potensi kekayaan dan komoditas laut cukup besar bila mampu dimanfaatkan dengan baik.


pinterpolitik.com

AMBON  Mutiara merupakan salah satu komoditi sektor kelautan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, termasuk prospek pengembangan usahanya di masa datang. Selain masih dianggap sebagai barang mewah, mutiara juga lebih banyak diminati dibandingkan emas, terutama di beberapa negara seperti Jepang, China, Korea, dan Eropa.

“Pada kurung 2010-2015 saja, nilai mutiara laut selatan (south sea pearl) dari Indonesia telah meningkat 80 persen,” jelas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan  dan Perikanan Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/2). Oleh karena itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pengembangan mutiara air laut karena potensinya yang sangat besar ini.

Tapi sayangnya, hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki bargaining power (daya tawar) sebagai produsen, karena sistem distribusinya dikelola dan dikendalikan pedagang mutiara Jepang. Menurut Yugi, saat ini ahli dalam proses operasi atau penanaman nukleus pada kerang mutiara masih dimiliki Jepang. Begitu juga dengan nukleus untuk kerang, masih harus didatangkan dari Jepang.

Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Waiheru, Ambon, Maluku, adalah salah satu yang mendapatkan bantuan Jepang dalam hal nukleus dan termasuk tenaga ahlinya. Saat lawatannya ke Ambon, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (10/2), menyempatkan berkunjung ke sekolah yang merupakan salah satu satuan pendidikan menengah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP).

Untuk mengembangkan potensi pengembangan dan budidaya mutiara, Jokowi pada kesempatan itu berjanji akan memberikan beasiswa pada anak nelayan untuk disekolahkan ke Jepang. Dalam pelaksanaannya, Jokowi meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menindaklanjutinya. Apalagi produk mutiara Indonesia telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia, dan ia ingin hal ini terus dikembangkan.

Baca juga :  The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

“Belajar yang sebaik-baiknya, karena potensi laut sangat besar. Nanti Bapak Kepala Sekolah akan seleksi lima sampai enam orang. Nanti kita tunggu anak-anak nelayan yang cerdas, kita sekolahkan ke Jepang,” janjinya.

Semoga niat baik Presiden Jokowi ini bisa segera terealisasi, sehingga bisa menjadi salah satu cikal bakal kemandirian ekonomi Indonesia. Selain itu juga menjadikan anak bangsa semakin maju, karena mampu mengelola sendiri potensi laut Indonesia yang sangat besar. (Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...