HomeNalar PolitikPrediksi Sejarawan, Trump Dipaksa Mundur

Prediksi Sejarawan, Trump Dipaksa Mundur

Sejarawan yang baru saja menerbitkan buku soal nasib buruk para presiden AS, mengatakan, jika Trump mundur maka Mike Pence, yang saat ini wakil presiden, akan mengambil alih kekuasaan. 


pinterpolitik.com

WASHINGTON DC – Profesor Ronald L Feinman, sejarawan kawakan, memprediksi Donald Trump akan menjadi presiden dengan masa jabatan terpendek kedua sepanjang sejarah Amerika Serikat. Ia akan dipaksa mundur.

Feinman memprediksi masa pemerintahan Trump akan berada di antara William Henry Harrison dan James A Garfield.  Harrison hanya memerintah AS selama 31 hari karena meninggal dunia pada 1841 akibat penyakit pneumonia. James Garfield meninggal dunia pada 1881, 79 hari setelah dia ditembak.

Menurut Feinman, masa pemerintahan Trump juga tak akan mencapai 16 bulan 5 hari, seperti masa berkuasanya presiden ke-12 Zachary Taylor, yang meninggal dunia akibat kelainan pencernaan pada 1850.

Lewat blog, Feinman memperkirakan Trump akan dipaksa mundur dalam beberapa pekan ke depan. Sejarawan yang baru  menerbitkan buku soal nasib buruk para presiden AS,  mengatakan, jika Trump mundur maka Mike Pence, yang saat ini wakil presiden, akan mengambil alih kekuasaan.

Prediksi Feinman ini muncul tidak lama setelah Gedung Putih mengakui beberapa pekan lalu Trump sudah mendapatkan masukan bahwa penasihat keamanannya, Michael Flynn, berdusta soal pembicaraan telepon dengan Dubes Rusia.

Kabar itu semakin membuat banyak kalangan prihatin terkait kedekatan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan peran Rusia dalam kemenangan Trump di pemilihan presiden.

Feinman, pengajar di Universitas Atlantic Florida, menyebutkan, banyak pakar kebijakan luar negeri geleng-geleng kepala melihat perilaku tak lazim Trump dan bahasa yang digunakan di depan publik maupun di akun Twitter-nya.

Fakta bahwa Wapres Mike Pence memainkan peran penting mendorong Flynn lengser dari jabatannya menunjukkan mantan Gubernur Indiana itu sudah menunjukkan ketegasannya.

Baca juga :  Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Sepanjang sejarah AS, belum satu pun presiden yang bisa dimakzulkan, meskipun  upaya untuk menyingkirkan Bill Clinton dan Andrew Johnson pernah dilakukan. Contoh lainnya, Richard Nixon mengundurkan diri sebelum Senat memakzulkannya akibat pelanggaran serius dalam skandal Watergate.

 

Insiden Pelemparan

Dari Miami dilaporkan, dua jenis benda, salah satunya sebongkah batu, dilemparkan ke arah iring-iringan kendaraan presiden AS, Jumat (17/2) waktu setempat, ketika Trump dalam perjalanan dari bandara menuju tempat peristirahatannya di Mar-a-Lago, Palm Beach. Hampir di sepanjang jalan menuju tempat peristirahatan itu ratusan warga setempat berdiri di tepi jalan untuk memprotes Presiden Trump.

Menurut wartawan  CNN, Khalil Abdullah, dia menyaksikan dua benda sebesar bola kasti dilemparkan ke arah iring-iringan itu.

Sejumlah laporan mengatakan, batu itu menghantam salah satu mobil, tapi bukan mobil Cadillac “The Beast”, yang ditumpangi presiden.

Polisi segera menuju  pompa bensin dekat lokasi insiden untuk memeriksa kamera CCTV dalam upaya mencari pelaku pelemparan. Di lokasi, polisi menemukan dua benda yang diduga dilemparkan ke arah rombongan presiden.

Laporan lain menyebutkan,  sejumlah jet tempur AU Amerika Serikat dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat terbang di dekat rumah peristiratan Presiden Trump di Florida, Jumat  sekitar pukul 17.00 waktu setempat ketika Trump  sedang berada di kawasan tersebut. Status siaga pun berakhir ketika jet-jet tempur F-15 berhasil menjalin kontak dengan pesawat yang terbang di atas Palm Beach itu. (Kps/E19)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...