HomeHeadlinePrabowo and the Hero Complex

Prabowo and the Hero Complex

Dengarkan artikel ini:

Audio ini dibuat menggunakan AI.

Kisah seorang pahlawan (hero) selalu menciptakan inspirasi di hati banyak orang. Mengapa makna ini begitu berarti bagi Presiden Prabowo Subianto?


PinterPolitik.com

“It’s not an ‘S. ‘ On my world it means ‘hope’.” – Superman, Man of Steel (2013)

Pahlawan sering kali kita bayangkan sebagai sosok luar biasa, seperti Superman, yang terbang di langit dengan jubah merah berkibar. Lambang “S” di dadanya tidak sekadar simbol, melainkan harapan. 

Di dunia Krypton, lambang itu bermakna sebuah janji untuk masa depan yang lebih baik. Dalam setiap aksinya, Superman tidak hanya menyelamatkan kota dari kehancuran tetapi juga memantik semangat bahwa kebaikan akan selalu menang. Ia adalah gambaran bagaimana harapan bisa menjadi cahaya di tengah gelap.

Namun, pahlawan tidak selalu berbaju besi atau punya kekuatan super. Ada pahlawan di sekitar kita yang sering kali luput dari perhatian. 

Seorang guru yang mendidik di pelosok negeri, menempuh perjalanan jauh demi mengajar, adalah pahlawan. Seorang petani yang bangun sebelum matahari terbit, berjuang melawan kekeringan atau banjir, juga adalah pahlawan. Mereka tidak memiliki lambang “S” di dada, tetapi mereka menyemai harapan setiap harinya melalui kerja keras dan pengorbanan mereka.

Di Indonesia, kita telah menyaksikan banyak pahlawan dalam berbagai bentuk. Dari mereka yang angkat senjata di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan, hingga mereka yang melawan ketidakadilan dengan pena dan suara. 

Dalam setiap langkah mereka, ada satu benang merah yang selalu terlihat: harapan. Harapan bahwa bangsa ini akan terus bergerak maju, meski jalannya terjal dan penuh rintangan.

Namun, mengapa pahlawan selalu menciptakan harapan di hati banyak orang? Lalu, jika harapan adalah inti dari keberadaan pahlawan, apa artinya ini bagi dinamika politik Indonesia yang penuh tantangan dan perubahan?

The Hero’s Journey

Manusia secara alami terpesona oleh kisah kepahlawanan. Fenomena ini sering dikaitkan dengan hero complex—dorongan untuk menyelamatkan atau membantu, meskipun terkadang tidak dibutuhkan—dan the hero’s journey, pola naratif universal yang diperkenalkan oleh Joseph Campbell. Pola ini menggambarkan perjalanan seorang pahlawan yang meninggalkan zona nyamannya, menghadapi tantangan besar, dan kembali membawa kemenangan atau pelajaran untuk dunia.

Superman adalah contoh sempurna dari perjalanan pahlawan yang melampaui cerita fiksi. Ia adalah alien yang harus meninggalkan dunia asalnya, Krypton, untuk tumbuh di Bumi sebagai Clark Kent. Dalam perjalanan hidupnya, ia menghadapi dilema identitas, menghadapi ancaman global, dan memilih untuk melindungi manusia meskipun sering kali dirinya dianggap ancaman. 

Perjalanan Superman bukan sekadar cerita aksi. Kisahnya merupakan alegori tentang pengorbanan, tanggung jawab, dan harapan yang tak pernah padam.

Kisah pahlawan seperti Superman memiliki arti mendalam karena mereka mencerminkan nilai-nilai yang universal: keberanian, pengorbanan, dan keinginan untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Dalam konteks budaya, mereka menjadi cermin bagi masyarakat untuk merenungkan aspirasi kolektif dan tantangan moral. 

Kepahlawanan juga memiliki dampak luas karena membangun koneksi emosional, menginspirasi individu untuk menghadapi tantangan mereka sendiri, dan menyatukan komunitas dalam menghadapi rintangan bersama.

Dalam kehidupan nyata, pahlawan hadir dalam bentuk pemimpin, tokoh masyarakat, atau individu biasa yang melampaui ekspektasi. Di Indonesia, kepahlawanan sering dikaitkan dengan peran besar dalam membangun bangsa dan menjaga harapan masyarakat.

Lantas, apakah arti pahlawan dalam politik Indonesia? Mengapa hal ini penting dan berkaitan dengan sosok Presiden Prabowo Subianto dalam memimpin Indonesia menuju masa depan?

On Prabowo Being a Hero

Dalam politik, branding bukan sekadar logo atau slogan. Ini adalah tentang bagaimana seorang pemimpin membangun cerita yang menyentuh hati rakyatnya. 

Aliza Licht dalam bukunya yang berjudu; On Brand (2004) menulis bahwa sebuah brand adalah kombinasi nilai, simbol, dan pesan yang menciptakan koneksi emosional. Dalam politik, brand membantu pemimpin untuk dikenang bukan hanya karena janji-janji, tetapi karena citra yang kuat dan relevan.

Bayangkan bagaimana Apple dengan kesederhanaan inovatifnya atau Nike dengan semangat “Just Do It” menjadi lebih dari sekadar nama. Apple menggambarkan teknologi yang bersahabat dan estetis, sementara Nike memotivasi semua orang untuk melampaui batasan mereka. 

Kedua brand ini menciptakan identitas yang begitu kuat sehingga melampaui produk, membangun cerita yang menyatu dengan kehidupan penggunanya. Prinsip ini, meskipun berasal dari dunia bisnis, juga berlaku dalam membangun kepemimpinan politik.

Prabowo tampaknya memahami kekuatan narasi ini. Ia mulai membangun citra dirinya sebagai pahlawan rakyat—pemimpin yang tidak hanya memimpin, tetapi juga bertindak. 

Salah satu langkah yang mencerminkan ini adalah keputusannya untuk membatalkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Dengan kebijakan ini, ia memposisikan dirinya sebagai pelindung rakyat dari beban ekonomi, menciptakan kesan bahwa ia memahami kesulitan masyarakat.

Tidak hanya itu, Prabowo juga menggunakan uang pribadinya untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Ini lebih dari sekadar aksi filantropi; ini adalah upaya menciptakan cerita bahwa ia rela berkorban demi rakyatnya. Seperti pahlawan dalam kisah-kisah klasik, ia mengambil peran sebagai pelindung dan pemberi harapan di tengah tantangan zaman.

Namun, seberapa kuat cerita ini dalam membangun kepercayaan masyarakat Indonesia? Apakah citra pahlawan ini cukup untuk menghadapi tantangan politik yang semakin kompleks? Semua kembali pada penilaian masyarakat dan dampak tindakan sang ‘hero’. (A43)


Baca juga :  2029 "Kiamat" Partai Berbasis Islam? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Mengapa Era Keemasan Sains Orba Hilang? 

Indonesia sempat alami euforia sains dan imajinasi yang tinggi ketika awal hingga pertengahan Orde Baru. Mengapa tren tersebut tiba-tiba hilang? 

The Invincible Bahlil and The Philosopher King

Dengarkan artikel ini: Meski kerap dikritik dan dianggap kontroversial, nyatanya sosok Bahlil Lahadalia harus diakui jadi inspirasi bagi banyak orang. Meniti karier dari pelosok,...

Menguak “Beban” Erick Pecat STY

Pemecatan pelatih Timnas Sepak Bola Pria Indonesia oleh PSSI meninggalkan interpretasi karena dua untaian frasa “mencurigakan” yang terujar dari Erick Thohir dan anak Shin Tae-yong, yakni “dinamika kompleks” dan “perlakuan PSSI”. Bahkan, sesuatu hingga ke ranah yang bertendensi politis. Benarkah demikian?

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

Prabowo & Drama Pinggir Jurang 2025?

Di menit krusial, Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons dua isu penting, yakni vonis “agak laen” kasus korupsi timah dan menegaskan kebijakan pemberlakuan PPN 12 persen. Hal itu agaknya sedikit mengurangi tekanan psikologis kolektif rakyat +62 dalam dimensi sosial, ekonomi, hingga poliik jelang pergantian tahun yang dinilai nyaris berada di titik nadir dan bisa saja menjadi pangkal instabilitas.

Filosofi ‘Kecoa’ ala Anies Baswedan?

Anies Baswedan dinilai bakal jadi salah satu politikus paling “susah dimatikan” kariernya. Bagaimana Anies bisa bertahan tanpa jabatan politik?

More Stories

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Filosofi ‘Kecoa’ ala Anies Baswedan?

Anies Baswedan dinilai bakal jadi salah satu politikus paling “susah dimatikan” kariernya. Bagaimana Anies bisa bertahan tanpa jabatan politik?