Setelah menimbang cukup lama, akhirnya PKS menetapkan pilihan untuk bergabung dengan Gerindra mendukung Deddy Mizwar.
PinterPolitik.com
[dropcap size=big]P[/dropcap]artai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah dipastikan akan mengusung Deddy Mizwar (Demiz) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat tahun 2018 nanti. “Kami dan Partai Gerindra hampir dipastikan mengusung Deddy Mizwar sebagai calon gubernur,” kata seorang sumber dari internal PKS di Jakarta, Minggu (23/7). Sedangkan wakil gubernur yang dipasangkan adalah Ahmad Syaiku yang tak lain Ketua DPW PKS Jawa Barat.
“Untuk Jabar dua (cawagub), dari kader PKS. Dari sekian nama yang diusulkan, semua mengerucut ke Syaiku,” katanya, sambil menegaskan kalau munculnya nama tersebut berdasarkan hasil pembicaraan bersama Partai Gerindra sebagai mitra koalisi. Sementara, untuk nama yang diusulkan PKS, yakni dari hasil pemilihan raya (pemira) di internal PKS, muncul tiga nama, yaitu Tate Qomarudin, Netty Prasetyani, dan Ahmad Syaiku.
“Tiga besar itu ada Pak Tate, Bu Netty, dan Pak Syaiku,” katanya. Alasan memilih Syaiku, lanjutnya, karena partainya menganggap ia memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin Jawa Barat. “Pak Syaiku saat ini Ketua DPW PKS Jabar dan Wakil Walikota Bekasi. Dulu juga pernah menjadi anggota DPRD Jabar. Jadi, saya kira, dia pengalaman di legislatif, eksekutif, dan mengenal teritorial sebagai DPW. Semua sudah ada,” ujarnya.
Keterangan yang sama juga diungkapkan oleh Presiden PKS Sohibul Iman. Ia mengatakan kalau pengusungan dua kandidat tersebut sudah mengerucut, jadi tinggal menunggu diresmikan sebagai pasangan calon. “Kami berharap penetapan pasangan ini tidak last minute. Tinggal menunggu gong-nya saja. Dalam waktu dekatlah, kita tunggu saja,” katanya.
Iman juga memastikan kalau nama Syaiku telah 95 persen diyakini akan mendampingi Deddy Mizwar, apalagi Gerindra juga sudah menyerahkan posisi wagub dari kader PKS. “Pak Prabowo menyerahkan kepada PKS siapa yang akan jadi cawagub. Saya sudah sampaikan kepada Pak Prabowo bahwa cawagub dari PKS adalah Syaikhu. Beliau oke dengan usulan PKS,” kata Sohibul, Selasa (25/7).
Sementara itu, hasil survei tentang Pilkada Jabar 2018 yang dilaksanakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), memberikan hasil yang menarik. Fakta mencolok yang didapat di lapangan memperlihatkan 74,5 persen responden menjawab tidak tahu, tidak menjawab, dan rahasia. Ini artinya, Pilgub Jabar tahun depan masih bersifat cair dan hasilnya bisa saja di luar dugaan.
“Angka ini sangat mencolok, masih banyak pemilih yang belum tahu siapa yang akan dipilih secara spontan. Namun dalam pertanyaan top of mind, jawaban yang paling banyak dipilih adalah Ridwan Kamil,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Kamis (13/7). Seperti juga pada survei sebelumnya, Ridwan Kamil memang masih berada di posisi pertama berdasarkan elektabilitas, dengan suara sebanyak 31,4 persen. Di posisi kedua dengan jumlah terpaut jauh, adalah Deddy Mizwar dengan 13,0 persen dan urutan ketiga Dedi Mulyadi dengan 12,3 persen.
(Suara Pembaruan)