HomeNalar PolitikPKS ‘Balik Badan’ dari Prabowo?

PKS ‘Balik Badan’ dari Prabowo?

Kubu PKS mengakui bahwa mereka belum tentu mendukung Prabowo pada Pilpres 2019. Lho ada apa nih?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]oalisi yang terjalin antara Gerindra, PAN dan Pe-ka-es sudah terbukti manjur dalam perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Ibarat ‘trisula maut’, tiga partai ini berhasil menghancurkan dominasi Partai Banteng dan koalisi-koalisinya.

Seakan ingin melanjutkan trend positif dari Jakarta, koalisi ‘trisula maut’ ini kemungkinan akan berlanjut ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di daerah-daerah lain, seperti Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Utara (Sumut).

Gerindra, PAN dan Pe-ka-es nggak bisa dianggap remeh karena mereka memiliki strategi politik yang ‘unik’. Walaupun cuma bertiga, tapi mereka kelihatan cukup solid dan kompak. Konon, strategi yang dipakai adalah strategi menghalalkan segala cara untuk meraup kemenangan. Wiss, sangaar.

Namun, kemesraan di antara ketiga partai ini kemungkinan hanya berhenti pada saat Pilkada serentak aja. Lha, kok bisa begitu? Ada apa ya?

Menurut Wasekjen DPP Pe-ka-es Mardani Ali Sera, koalisi ‘trisula maut’ ini hanya dipakai sebagai stepping stone (batu loncatan) bagi Pe-ka-es untuk mengusung kadernya sendiri saat Pemilihan Presiden (Pilpres) nanti. Katanya, Pe-ka-es memiliki kader yang potensial seperti Kang Aher yang sudah terbukti sukses memimpin Jabar selama dua periode. Hmm, ada-ada aja nih. Emang bisa maju sendiri atau memang udah ada tambatan yang lebih kuat?

Hal ini bisa aja menjadi kenyataan, soalnya elektabilitas Prabowo belum bisa mengungguli Jokowi dan cenderung kian menurun. Makanya, Pe-ka-es mulai mikir-mikir untuk ‘balik badan’, sambil nyanyiin lagu ‘Kucari Jalan Terbaik’ miliknya Pance Pondaag. Seandainya itu terwujud kira-kira partai mana yang bersedia berkoalisi dengn Pe-ka-es? Nggak mungkin ke kubu Banteng dkk kan?

Tapi, kayaknya nggak mungkin deh Pe-ka-es misah dari koalisi ‘trisula maut’ tersebut, soalnya mereka udah cukup solid, bahkan udah teruji di ibukota negara. Jangan-jangan ini hanya sekadar gimik dari kubu Pe-ka-es? Hmm.. (K-32)

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...