HomeNalar PolitikPilkada 2018, Panggung Para Jenderal?

Pilkada 2018, Panggung Para Jenderal?

Ada yang menarik dalam Pilkada serentak tahun depan yaitu soal keterlibatan para jenderal. Apakah ini bakal menjadi panggung pembuktian mereka?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]anggung pilkada serentak 2018 tak hanya menarik perhatian warga dari kalangan sipil. Tapi juga cukup membangkitkan animo para Jenderal, baik dari instansi kepolisian maupun dari TNI. Beberapa jenderal yang masih aktif menjabat digadang-gadang untuk maju dalam pesta politik lima tahunan tersebut. Sebagian dari mereka bahkan telah menyatakan siap mundur dari institusi TNI-Polri demi meraih kursi kepala daerah.

Beberapa nama di antaranya, yaitu Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail yang disebut akan maju di Pilkada Maluku. Kemudian Wakil Kepala Lemdiklat Polri Irjen Anton Charliyan yang digadang-gadang maju di Pilkada Jabar.

Lalu ada Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw yang akan maju di Pilkada Papua dan Kapolda Kaltim, Irjen Safaruddin yang kabarnya turut meramaikan bursa cagub Pilkada Kaltim. Sementara itu, dari kalangan TNI, ada nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang akan maju di Pilkada Sumatera Utara.

Sebenarnya soal keterlibatan para Jenderal dalam Pilkada itu udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Popularitas serta pengalaman dari para jenderal tersebut dapat menjadi ‘nilai jual’ yang mumpuni untuk mendulang suara di pemilu. Maka, jangan heran kalau Partai-partai politik kelihatannya berlomba-lomba untuk mengusung mereka.

Selain itu, dengan majunya para jenderal dalam gelaran Pilkada tahun depan, memperlihatkan bahwa masih ada ruang bagi mereka untuk berpolitik dan memperbaiki keadaan bangsa.

Akan tetapi, majunya para jenderal dalam kontestasi pemilihan kepala daerah ini, turut dikhawatirkan bisa menumbuhkan benih-benih kepemimpinan militeristik dan diktator sebagaimana yang pernah terjadi pada zaman Orde Baru.

Baca juga :  Ridwan Kamil dan "Alibaba Way"

Tak hanya itu, terjunnya para jendral tersebut bisa aja menjadi alat atau kaki tangannya pemilik modal atau elit politik yang sedang berkuasa maupun yang oposisi untuk kepentingan pragmatis dari 2019 sampai 2024. Semoga aja, nggak seperti itu ya? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...