HomeNalar PolitikPelantikan Trump akan Diwarnai Pemboikotan dan Protes

Pelantikan Trump akan Diwarnai Pemboikotan dan Protes

Selain masyarakat dan gerakan perempuan, pelantikan Trump juga diboikot oleh para artis dan penyanyi. Beberapa penyanyi seperti Andrea Bocelli, Elton John, Celine Dion, grup Band Kiss, hingga produser musik David Foster menolak hadir pada acara tersebut.


pinterpolitik.comJumat, 20 Januari 2017.

WASHINGTON – Akhirnya, Presiden terpilih Donald J. Trump akan secara resmi dilantik dan menempati Gedung Putih. Trump akan menggantikan Barack Obama dan memulai masa kepemimpinannya di negara super power ini. Seperti banyaknya kontroversi yang mencuat setelah Trump secara resmi memenangkan pemilihan umum, pelantikannya juga diwarnai oleh banyak kontroversi, pemboikotan, hingga protes.

John Lewis, anggota Kongres Amerika Serikat dan seorang pejuang hak-hak sipil (Foto: news.virginia.edu)

Lebih dari 50 politikus Demokrat di parlemen menyatakan menolak hadir dalam pengambilan sumpah Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) ke-45. Hal ini terkait perselisihan antara presiden terpilih itu dan aktivis hak-hak sipil dan anggota Kongres, John Lewis. John Lewis adalah figur perjuangan hak-hak sipil AS yang sangat dihormati, dan tokoh perjuangan sejak tahun 1960 yang masih hidup. Pada Jumat lalu John Lewis menyebut kemenangan Trump tidak absah karena dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden.

Trump membalas di Twitter, menyerang anggota parlemen dari Georgia tersebut sebagai orang yang “hanya bicara, bicara, bicara – tidak ada tindakan atau hasil”. Hal inilah yang memicu gelombang kemarahan dari orang-orang yang mengatakan tokoh berusia 76 tahun itu sudah membuktikan perjuangannya selama ini dengan tindakan nyata lebih dari siapa pun.

Selain itu, diperkirakan antara 800.000 hingga 900.000 orang akan membanjiri ibukota negara pada hari Jumat untuk pelantikan. Namun, tidak bisa dipastikan apakah mereka hadir untuk menyaksikan acara pelantikan tersebut atau malah sebaliknya untuk melakukan protes.

Baca juga :  Dunia: Let's Work Together, Prabowo!

Pelantikan Presiden Barack Obama delapan tahun lalu menarik 1,8 juta orang untuk datang ke Washington turut merayakan pengambilan sumpah.

Selain masyarakat dan gerakan perempuan, pelantikan Trump juga diboikot oleh para artis dan penyanyi. Beberapa penyanyi seperti Andrea Bocelli, Elton John, Celine Dion, grup Band Kiss, hingga produser musik David Foster menolak hadir pada acara tersebut.

David Foster (Foto: mtv.com)

‘Tingkat antusiasme’ dan permintaan kamar hotel belum mencapai tingkat seperti pelantikan sebelumnya, menurut Elliott Ferguson, presiden Destination DC, sebuah biro konvensi dan pariwisata Washington .

Justru sebaliknya, beberapa hotel malah mengurangi persyaratan minimum menginap dari empat malam menjadi hanya dua malam.

“Ini jauh, jauh lebih rendah dari yang diperkirakan orang untuk suatu pelantikan presiden di masa jabatan pertama,” kata Ferguson pula.

Pelantikan Trump terjadi di tengah apa yang tampak sebagai perpecahan Amerika setelah pemilihan presiden.

Meskipun Trump menyapu electoral college, lawannya, Hillary Clinton memenangkan suara populer dengan keunggulan hampir 2,9 juta pemilih.

Sekitar 200.000 orang juga diperkirakan berkumpul di Washington sehari sesudah pelantikan untuk acara Pawai Perempuan di Washington.

Hampir 200 organisasi dan kelompok aktivis menyatakan akan mendukung pawai akar rumput itu.

Acara itu diselenggarakan sebagai unjuk rasa untuk kesetaraan ras dan jenis kelamin, layanan kesehatan terjangkau, hak aborsi dan hak bersuara – masalah yang dirasakan berada di bawah ancaman dari kepresidenan Donald Trump.

Lebih dari 28.000 personel keamanan dalam negeri Amerika Serikat (AS) akan dikerahkan untuk berjaga sepanjang prosesi pelantikan Donald Trump menjadi presiden ke-45 AS pada Jumat (20/1) atau Sabtu (21/1) WIB.

Selain itu, otoritas lokal, negara bagian, dan federal membuat lapisan-lapisan pengamanan di sekitar acara pengambilan sumpah, berbagai festival kepresidenan, maupun lokasi protes kalangan oposisi.

Baca juga :  Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

“Sekitar 28.000 personel dari Badan Rahasia AS (Secret Service), Badan Keamanan Transportasi, FBI, Polisi Taman AS, Polisi Ibu Kota AS, penjaga pantai dan polisi lokal dari Washington dan wilayah sekitar akan dikerahkan ke segenap penjuru kota untuk menyediakan beberapa lapis dan dimensi pengamanan,” kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, Kamis (19/1).

Menarik untuk menanti acara pelantikan ini. Pasalanya, otoritas di kota Washington menyebutkan bahwa ‘hanya’ ada 200 permintaan izin parkir bus di hari pelantikan Trump pada 20 Januari 2017. Sementara sehari setelahnya, ada 1.800 permintaan izin parkir yang diterbitkan oleh otoritas kota. Jumlah ini jelas menyiratkan bahwa protes yang direncanakan akan terjadi pada tanggal 21 Januari akan diikuti oleh lebih banyak orang. (S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Dengarkan artikel ini: Dibuat dengan menggunakan AI. Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok...

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

More Stories

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.