Bukankah masih ada putra daerah Sumut yang menjadi kader PDIP? Mengapa PDIP harus maksain Djarot ke Sumut?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]emilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) diprediksi bakal berlangsung alot. Dan lagi-lagi, akan menjadi ajang pertarungan antara Partai Banteng melawan koalisi ‘trisula maut’, Gerindra, PAN dan Pe-ka-es.
Sejauh ini, koalisi ‘trisula maut’ udah memantapkan pilihan untuk mengusung nama Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi pada Pilgub Sumut nanti. Sementara itu, kubu Partai Banteng akan mengusung Djarot Saiful Hidayat.
Mendengar hal ini, Pak Edy Rahmayadi langsung berceloteh. Ia mengatakan bahwa Djarot memang sosok yang hebat dan bagus. Akan tetapi, itu nggak jadi alasan baginya untuk takut melawan Djarot. Sebagai orang yang berlatar belakang militer, Pak Edy sepertinya nggak akan menyerah begitu aja. Baginya, ‘pantang pulang, sebelum bertarung’.
Pak Edy sebenarnya bukan orang baru di Sumut. Mendiang ayahnya adalah orang Medan asli. Ia juga cukup dikenal baik, saat masih menjabat sebagai Pangdam I/Bukit Barisan. Konon, ia juga memiliki kedekakatan dengan klub sepakbola PSMS Medan.
PSSI kalah terussss…kog malah ditinggal nyagub pak ??
— BangPiyungan (@NapiPKS) January 4, 2018
Kalau Pak Djarot lain lagi. Semenjak resmi diusung oleh Partai Banteng, ia langsung bernazar untuk mengubah wajah Sumut menjadi lebih baik. Tapi, sebenarnya Djarot nyadar nggak sih, kalau keputusannya menerima penugasan dari Partai Banteng, telah melukai hati para putera daerah Sumut yang nota bene adalah kader Banteng juga? Masih belum puas mimpin di Jakarta ya Pak Djarot, eh?
Hmm, yah mau gimana lagi, nasi udah jadi bubur. Kalau Mama Mega udah ketok palu dan Pak Djarot udah cium tangan Mama, maka resmilah sudah.
Tapi, ini sepertinya agak aneh dan kelihatan ‘maksa’, soalnya Djarot bukanlah putera daerah Sumut. Jangan lupa, kalau Partai Banteng pernah dikalahkan oleh Gerindra dkk di Jakarta dan kebetulan waktu itu Partai Banteng juga mengusung Djarot.
Mungkinkah Pilgub Sumut bakal menjadi ajang balas dendam bagi Partai Banteng? Tapi,nggak salah nih kalo tetap ngebet ngusung Djarot? Emang nggak takut kalah lagi? (K-32)