HomeNalar PolitikPDIP Fokus di Empat Provinsi

PDIP Fokus di Empat Provinsi

Setelah mendapat banyak kekalahan di Pilkada 2017, PDI Perjuangan mengubah strategi dan hanya fokus pada empat provinsi yang menjadi basis massanya.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]K[/dropcap]alau tidak ada aral melintang, Senin (24/7) besok, berbagai koran di Jawa Tengah (Jateng) akan mengeluarkan pengumuman mengenai pembukaan pendaftaran bakal calon gubernur (cagub) PDI Perjuangan. “Mungkin iklannya sepertiga halaman,” kata Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto, di Kabupaten Klaten, Selasa (18/7), mengenai kesiapan partainya dalam Pilkada Jawa Tengah 2018.

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan Jateng menyatakan telah mulai melakukan penjaringan bakal cagub di Pilkada Jateng 2018, dari 24 Juli sampai 18 Agustus 2017.  Menurut Bambang, penjaringan bakal calon gubernur Jateng itu terbuka untuk siapa saja, walau bukan kader PDIP. “Sudah ada beberapa yang kontak, seperti Mantan Pangdam Diponegoro, Pak Sunindyo. Ya, kita persilakan mendaftar saja.”

Walau menyatakan kalau mekanisme penjaringan yang dilakukan bersifat transparan, namun DPD PDIP Jateng mengaku hanya bertugas menyiapkan kelengkapan data saja. Sedangkan kewenangan untuk memutuskan siapa yang akan dipilih sebagai cagub Jateng dari PDIP tetap di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Lalu bagaimana dengan peluang Ganjar Pranowo untuk kembali mendapat mandat dari Megawati sebagai cagub Jateng nantinya? Bambang enggan menjawab karena ia tidak mau berandai-andai. “Inkumben biasanya agak lambat mendaftarnya karena sungkan. Kita kan orang Jawa. Tapi kalau perintahnya sudah diluncurkan, ya mendaftar,” katanya.

Secara terpisah, Bupati Boyolali Seno Samodro mengaku pernah ditawari Ganjar Pranowo untuk menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah pada periode 2018-2023. “Saat itu, kami sedang ngobrol santai. Tapi saya menolak tawarannya, biar fokus membangun Boyolali saja,” katanya. Namun, ia mengaku siap mengerahkan pendukungnya untuk memenangkan Ganjar jika kembali maju sebagai cagub Jateng.

Baca juga :  Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?
Ketua Umum PDI Perjuangan memfokuskan 4 provinsi dalam Pilkada 2018, salah satunya Pilkada Jawa Tengah.

Sementara itu, dikabarkan kalau saat ini Megawati memiliki perhatian penuh pada empat provinsi  yang akan menggelar Pilgub pada 2018 mendatang. Empat daerah tersebut adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Selatan. Meski begitu, beberapa provinsi lain, seperti Jawa Barat, juga menjadi perhatian. “Semua kawasan itu memang dikenal sebagai basis massa PDI Perjuangan,” kata Bambang.

Ia menilai, kader dan pentolan PDI Perjuangan sudah berlari kencang, karena keempat wilayah tersebut partai banteng moncong putih ini punya kesempatan yang lebih besar dibanding daerah lainnya. “Mungkin lebih pada ikatan emosional. Bali mungkin karena ibu beliau (Megawati) dari sana. Sumatera Selatan mungkin karena ada Palembang, ada (leluhur) Pak Taufiq Kiemas. Sedangkan Jawa Tengah mungkin karena Kejawennya kuat juga,” terangnya.

Bambang juga mengatakan kalau pihaknya telah melakukan survei dan pemetaan di Jateng. Sementara untuk Pilgub Jawa Timur, seorang sumber internal partai mengatakan partainya akan sejalan dengan Nahdlatul Ulama (NU). “Ada dua nama yang sampai saat ini masuk dalam radar kami. Kami sedang melakukan finalisasi. Tunggu saja. Untuk Jatim, bulan depan (Agustus), bakal kami umumkan. Semua nama juga sudah masuk ke ibu (Megawati),” pungkasnya.

(Suara Pembaruan)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...