HomeNalar PolitikParpol Resah Kasus e-KTP

Parpol Resah Kasus e-KTP

Dugaan kasus  korupsi e-KTP kembali ramai diperbincangkan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan sudah menyelidiki kasus ini selama hampir tiga tahun, sejak 2014 lalu. Sejumlah saksi dan para ahli sudah di panggil, beberapa pejabat pun sudah mulai dihadirkan sebagai saksi.


pinterpolitik.com

JAKARTA – Dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan dua tersangka dari pihak eksekutif yaitu mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri sekaligus pejabat pembuat komitmen, Sugiharto, dan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemdagri, Irman.

Selain itu, KPK juga telah memeriksa belasan mantan dan anggota DPR yang diduga ikut merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun itu. Fakta inilah yang kemudian membuat beberapa partai politik (parpol) resah.

Seorang sumber yang juga anggota salah satu parpol di DPR di Jakarta, Senin (6/3) malam mengatakan, “Bila kasus ini terus berlanjut dan menjadi konsumsi media, elektabilitas partai kami yang saat ini tengah membaik bisa terganggu. Kasus ini pasti menyandera. Kami khawatir juga,” katanya.

Sebegitu khawatir akan kasus yang mendera mereka, pembicaraan mengenai pengusutan e-KTP ini  telah sampai pula di tingkat Pengurus Pusat hingga ke Dewan Pimpinan Daerah partainya, demikian ungkap sumber tersebut.

Sampai-sampai, lanjutnya, kader yang diduga terindikasi terlibat dan namanya sudah di sebut di media, ikut dipanggil pula oleh Pengurus Pusat. “Ini soal elektabilitas menjelang Pemilihan Presiden 2019. Bisa repot. Kami tengah menyusun strategi agar elektabilitas partai tidak terjun bebas akibat kasus ini. Strategi pemenangan harus solid, dari pusat hingga daerah.”

Namun jika disinggung apakah partai akan melindungi kadernya yang terlibat dalam kasus e-KTP tersebut, sang sumber mengatakan tidak akan melindunginya, tapi juga tidak akan melepasnya begitu saja. Sebab mereka punya kewajiban memberikan bantuan hukum dan akan dibuktikan dahulu hingga betul-betul terbukti, baru akan dilepas, demikian ungkapnya.

Baca juga :  Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif memang telah mengatakan, kalau banyak pihak nantinya yang akan terseret pada kasus dugaan korupsi e-KTP ini. “Dari Eksekutif dan Legislatif. Nama-nama mereka nanti bakal disebut dalam pembacaan surat dakwaan di pengadilan yang bakal digelar Kamis ini,” jelas Laode.

Ada gula pasti ada semut, begitulah ungkapan yang bisa dikaitkan pada kasus korupsi e-KTP ini. Di mana ada proyek berdana besar, di sanalah banyak oknum-oknum yang ikut bermain di dalamnya. Para pemainnya tentu saja mereka yang bertugas sebagai pengambil keputusan dan pelaksanaan. Seberapapun besarnya gaji mereka, korupsi tak akan pernah hilang bila aparatnya telah diselimuti keserakahan. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Inayah Wahid, “Rhaenyra” of Trah Gus Dur?

Bukan Alissa, Yenny, maupun Anita, sosok Inayah Wahid justru yang paling mirip Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)? Mengapa demikian?

Ambang Batas MK: Anies “Ancam” Jokowi?

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hilangkan kewajiban ambang batas presiden (PT). kesempatan Anies untuk “ancam” pengaruh Jokowi?

Semakin Sulit Megawati Percaya Puan?

Kongres 2025 PDIP sudah di depan mata. Akankah ada pergantian pucuk kepemimpinan, atau terlalu dini bagi Megawati Soekarnoputri untuk mencari pengganti dirinya?  

Prabowo & Drama Pinggir Jurang 2025?

Di menit krusial, Presiden Prabowo Subianto akhirnya merespons dua isu penting, yakni vonis “agak laen” kasus korupsi timah dan menegaskan kebijakan pemberlakuan PPN 12 persen. Hal itu agaknya sedikit mengurangi tekanan psikologis kolektif rakyat +62 dalam dimensi sosial, ekonomi, hingga poliik jelang pergantian tahun yang dinilai nyaris berada di titik nadir dan bisa saja menjadi pangkal instabilitas.

Filosofi ‘Kecoa’ ala Anies Baswedan?

Anies Baswedan dinilai bakal jadi salah satu politikus paling “susah dimatikan” kariernya. Bagaimana Anies bisa bertahan tanpa jabatan politik?

Megawati Harus Ubah Sikap PDIP?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan menghadapi dinamika yang cukup memberatkan. Kira-kira bagaimana Partai Banteng Moncong Putih akan menjadikan ini sebagai pelajaran untuk langkah-langkahnya ke depan? 

Operasi Bawah Tanah Jokowi

Dalam beberapa bulan terakhir, dunia politik Indonesia diguncang oleh isu yang cukup kontroversial: dugaan keterlibatan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mengambil alih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Mistikus Kekuatan Dahsyat Politik Jokowi?

Pertanyaan sederhana mengemuka terkait alasan sesungguhnya yang melandasi interpretasi betapa kuatnya Jokowi di panggung politik-pemerintahan Indonesia meski tak lagi berkuasa. Selain faktor “kasat mata”, satu hal lain yang bernuansa dari dimensi berbeda kiranya turut pula memengaruhi secara signifikan.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...