HomeNalar PolitikParpol Jadi Organisasi Keluarga?

Parpol Jadi Organisasi Keluarga?

Menurut Pak Asep Iwan Iriawan, Parpol zaman sekarang dianggap sebagai organisasi keluarga. Lha kok bisa?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]eran Partai Politik (Parpol) di Indonesia memang amat vital. Berdasarkan data KPU, ada 73 Parpol yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM tahun ini, namun cuma 27 yang lolos verifikasi untuk ikut Pemilu 2018 dan Pilpres 2019.

Pemicu kemunculan Parpol-parpol baru mulai terlihat sejak era reformasi dihelat.  Jumlah Parpol meningkat tajam. Yang menarik, komunitas Partai Beringin yang khas berwarna kuning mulai berganti warna. Banyak anggota menanggalkan jas kuningnya dan bertukar warna menjadi biru, orange, putih hingga hijau. Udah kayak Bunglon, ehhh.

Sah-sah aja kalau banyak bermunculan Parpol baru. Nggak ada yang larang. Itu hak dan kebebasan setiap individu untuk menyalurkan aspirasinya di Indonesia yang katanya demokratis ini.

Coba kita ambil cermin untuk melihat wajah demokrasi Indonesia yang katanya bisa menyatukan itu. Apa kenyataannya? Kok yang saya lihat bukan demokrasi, malah yang ada demakarsi (batas pemisah) antara kepentingan masyarakat dengan kepentingan sekelompok orang.

Makanya jangan kaget, kalau semakin banyak Parpol malah bikin aspirasi masyarakat berubah rupa menjadi konspirasi. Bener nggak? Dimana letak salahnya? Nggak mungkin kan, kita nanya pada rumput yang bergoyang, seperti yang dibilang Bang Ebith G. Ade?

Saya malah sepakat dengan sabda dari Pak Asep Iwan Iriawan, soal eksistensi dan role Parpol. Kata beliau, Parpol zaman sekarang banyak nyangkut dengan urusan sekelompok orang, bahkan udah kayak organisasi keluarga.

Ini bukan kebenaran yang direka-reka karena ada faktanya. Tengok aja komposisi Parpol di Indonesia. liat aja isi rumahBanteng, tapi hati-hati awas keseruduk. Atau liat aja geliat segelintir orang yang bernaung di bawah Pohon Beringin. Kalau masih kurang, coba telisik para alumni Pohon Beringin.

Baca juga :  Pramono dan Candu Dinasti Politik

Ini sekedar saran aja ya, kalo emang niat mau ngecek, harus kuat nahan jijik. Soalnya banyak tikus got berkeliaran di sana. Tau sendiri kan baunya kayak apa?

Maka itu, perlu ada kucing yang revolusioner dan berani jadi pioner untuk berantas tikus-tikus di sana. Seharusnya ini jadi tugas Parpol. Semoga Parpol bijak dalam memilih dan membeli kucing. Beli Kucing di luar karung, rupanya lebih bijak ketimbang di dalam karung, bukan?

Semoga Parpol-parpol baru seperti PSI dkk, mampu  mendapat kader yang berkualitas, lewat strategi beli kucing di luar karung. Biar para tikus yang berlindung dibalik label organisasi keluarga pada kabur semua. Semoga demikian ya. (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...