Papa Setnov dinilai sebagai kunci utama untuk menguak misteri e-KTP. Ah masa sih?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]ra-peradilan Papa sudah gugur. Ia akhirnya ditetapkan sebagai terdakwa kasus e-Ka-te-pe. Kayaknya ini udah menjadi the end of Setya Novanto. Kesaktiannya udah lenyap di tangan Hakim Kusno.
Kasus ini memang belum terkuak semuanya dan masih menyisakan misteri pada bagian tertentu,tTerutama mengenai keterlibatan sejumlah pejabat. Untuk menguak keterlibatan nama-nama tersebut, hanya Papa yang bisa. He is the real key.
Secara umum yang terkena kasus serupa di Sukamiskin bungkam dan merasa terzalimi..hanya sedikit yang mengaku bersalah dan membuka kasusnya.
— D4US YK (@dausyk) December 18, 2017
Akan tetapi, hingga saat ini Papa masih bungkam. Hal ini malah dicemaskan oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono. Menurutnya, Papa adalah saksi hidup untuk membongkar keterlibatan sejumlah pejabat dalam kasus e-Ka-te-pe ini.
Semua kini tergantung Papa. Kalau ia nekat, maka nggak menutup kemungkinan akan muncul nama-nama lain untuk mendampinginya menjadi pesakitan kasus yang katanya membuat negara merugi 2,3 triliun itu. Akan tetapi, bila memilih tetap diam, maka ia sendiri yang bakal jadi ‘tumbal’ dari kasus ini.
Mungkin ini ada kaitannya dengan sejumlah nama yang sempat muncul dalam pra-peradilan jilid I, namun tiba-tiba menghilang pasca pra-peradilan jilid. Wih, kayaknya nama-nama ini lebih sakti dari Papa kali ya?
Kalau seperti ini, netizen pasti bakal bertanya-tanya dong, apa yang terjadi dengan Ka-pe-ka? Bukankah alokasi anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus melalui sistem dan mekanisme yang melibatkan banyak pihak? Maka, nggak mungkin kan kalo kasus segede ini hanya melibatkan satu orang doang?
Yah, terus mau gimana lagi. Kayaknya ini menjadi pilihan yang nggak mudah bagi Papa. Ia bisa aja bersaksi dengan membeberkan sejumlah nama, tapi apakah bakal didengar?
Soalnya, sejauh ini publik juga udah terlanjur memberikan label kepada Papa sebagai koruptor kelas kakap. Maka, mungkinkah pengakuan seorang koruptor seperti Papa bakal didengar dan dipercaya kebenarannya? Kalau udah kayak gini, siapa yang mau disalahin dan siapa yang mau dikasihani? Hadeh, malang benar nasibmu, Pa… (K-32)