HomeNalar PolitikPanglima TNI Tanggapi Berita Media Asing

Panglima TNI Tanggapi Berita Media Asing

Jenderal Gatot Nurmantyo memang sedang banyak mendapat “serangan” dari beberapa media asing, tidak lama setelah TNI menghentikan sementara kerja sama dengan militer Australia.


pinterpolitik.comSenin, 9 Januari 2017

JAKARTA – “Nggak usah ditanggapi, apa yang mau ditanggapi? Kalau hoax ditanggapi kan capek deh, orang saya nggak apa-apa kok, biasa-biasa saja” ujar Panglima TNI Republik Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Republik Indonesia, Jenderal Gatot Nurmantyo diisukan mendapat teguran keras dari Presiden Joko Widodo mengenai penghentian kerja sama militer dengan Australia. Namun pihak Istana yang diwakili Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo membantah terkait isu yang beredar bahwa Presiden Joko Widodo menegur Panglima TNI Gatot Nurmantyo pada saat rapat yang dilakukan pekan lalu.

Johan Budi mengatakan pada saat rapat, terutama di sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Bogor pekan lalu, Presiden Jokowi sama sekali tidak membahas mengenai Panglima TNI yang diisukan melakukan tindakan diluar kontrol.

Jenderal Gatot Nurmantyo memang sedang banyak mendapat “serangan” dari beberapa media asing, tidak lama setelah TNI menghentikan sementara kerja sama dengan militer Australia.

Berita tersebut berasal dari Reuters, kantor berita yang bermarkas di London, Inggris. Dimana Dalam tulisannya berjudul Indonesia’s president moves to rein in ‘out of control’ military chief pada Senin (9/1). dituliskan bahwa Presiden Jokowi menegur Panglima TNI terkait penghentian kerja sama militer dengan Australia.

Selain itu ada juga kabar dari John McBeth, penulis buku The Loner: President Yudhoyono’s Decade of Trial and Indecision, yang menyebut bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpaham ultranasionalis. Gatot juga dianggap memiliki ambisi untuk ikut dalam Pilpres 2019.

Baca juga :  Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Lalu ada berita dari media Australia Broadcasting Corporation (ABC), yang memuat artikel dengan judul “Indonesia’s military chief threatens Chinese refugees, will ‘watch them be eaten by sharks”, yang diterbitkan pada 6 Januari 2017.

Selain ABC, media Australia, The Courier, juga menuliskan kiprah Gatot dalam artikel “Why Indonesian general Gatot Nurmantyo halted military ties with Australia” edisi 5 Januari 2017.

Dalam artikel itu, Gatot disebut sebagai “Indonesia’s hardline military chief Gatot Nurmantyo has little love for Australia”. (berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...