Mungkinkah pernyataan Wiranto hanya sakadar trik untuk meredakan ribut-ribut soal calon Panglima TNI? Atau memang betul Pakde sudah menemukan suksesor Pak Gatot?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]olemik soal calon pengganti Panglima TNI Gatot Nurmantyo masih terus berlanjut. Sejauh ini ada pernyataan dari Menko Polhukam Wiranto bahwa Presiden Joko Widodo sudah memiliki pilihan calon Panglima TNI. Bahkan menurutnya, pilihan tersebut telah melalui proses pertimbangan tertentu, termasuk mendengarkan masukan dari banyak pihak dan staf.
“Jadi mengangkat panglima TNI harus disesuaikan dengan kondisi objektif bangsa ini. Siapa pun dia? Tentu beliau (Jokowi) sudah punya pilihan. Tidak usah dipolemikkan. Saya kira cukup banyak para perwira di negeri ini yang mampu menjalankan jabatan seperti itu,” ucap Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (29/11).
Wiranto Sebut Jokowi Sudah Punya Pilihan Panglima TNI https://t.co/jioU61V8F3
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) November 29, 2017
Apakah ini jawaban yang tepat untuk semua polemik ini? Saya pikir tidak demikian. Yang ada malah makin bikin bingung netizen, bukan?
Memang nggak gampang untuk nentuin Panglima TNI yang baru. Karena ini menyangkut sosok yang layak dan mau nrimo untuk memikul harga diri dan menjaga stabilitas NKRI. Memang itu adalah hak prerogatif Presiden, tapi bukan tugas presiden semata. Mengacu pada UU TNI, maka perlu ada persetujuan dari Komisi I De-pe-er.
Hal ini juga dijelaskan oleh Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari. Ia mengatakan bahwa kalau Presiden ingin mengganti Panglima TNI, maka beliau pasti mengirimkan surat kepada Komisi I De-pe-er.
Dengan tujuan agar calon Panglima TNI tersebut diuji kelayakan dan kepatutannya oleh Komisi I. Sebaliknya, kalau Presiden ingin memperpanjang masa jabatan Panglima TNI, maka tidak perlu mengirimkan surat, cukup diberitahukan aja.
Pergantian Panglima TNI, Zulkifli Hasan: Terserah Presiden https://t.co/M5sudPur0i
— Republika.co.id (@republikaonline) November 28, 2017
Menyikapi dua pernyataan ini, saya malah terjebak dengan beberapa pertanyaan. Yang pertama, mengenai pernyataan Pak Wiranto. Mungkinkah ini hanya sakadar trik Pak Wiranto untuk meredakan ribut-ribut soal suksesor Pak Gatot? Atau memang benar Pakde Joko udah menemukan sosok Panglima TNI yang baru?
Yang kedua, mengenai pernyataan dari Pak Abdul Kharis. Kalau memang Presiden udah menemukan pengganti Pak Gatot, mengapa nggak menyurati Komisi I De-pe-er? Atau masih terbuka peluang bagi Pak Gatot untuk tetap menjadi Panglima TNI? Coba pikirkan baik-baik. (K-32)