HomeNalar PolitikPandawa VS Kurawa Milenial

Pandawa VS Kurawa Milenial

Kecil Besar

Drama antara KPK dan Pansus Angket DPR masih berlangsung. KPK dan Pansus pernah dijuluki Tom and Jerry. Tapi saya kurang setuju karena itu produk Barat. Biar ada bau-bau Indonesianya, saya menganalogikan drama KPK dan Pansus layaknya kisah Pandawa yang terkenal baik dengan Kurawa yang terkenal licik.


PinterPolitik.com

Perseteruan antara KPK dan Pansus bukan lagi drama baru dalam dunia politik nusantara. Kehadiran Pansus hanya dilihat sebagai protagonis bagi KPK. Langkah KPK untuk menindak kasus-kasus korupsi menjadi terhambat. Saya merasa lucu dengan salah satu berita pagi ini, tentang konflik KPK dan Pansus yang dianalogikan sebagai Cicak vs Paus. Tapi, saya kurang sreg dengan analogi ini karena bagaimana mungkin paus yang hidup di laut bisa naik ke darat untuk melawan cicak sehari-sehari berkeliaran di atas plafon rumah?

Saya malah lebih tertarik untuk menganalogikan KPK dan Pansus berdasarkan kisah Mahabrata. Di mana, pimpinan KPK yang kebetulan berjumlah lima orang, dianalogikan sebagai Pandawa yang memang berjumlah lima orang. Sementara itu, Pansus Angket yang jumlahnya banyak dianalogikan sebagai Kurawa.

Pandawa lima dalam tubuh KPK ini tengah disenter dan berusaha untuk dijatuhkan oleh para Kurawa yang tergabung Pansus angket. Perjuangan kelima sosok pandawa tersebut untuk memerangi korupsi masih belum mencapai titik terang lantaran gempuran isu maupun fitnah yang dilancarkan para Kurawa angket.

Posisi KPK memang serba tak mengenakkan saat ini. Akan tetapi, sebagai ‘titisan’ pandawa di zaman milenial ini, KPK perlu melestarikan sikap gagah berani dan pantang menyerah para Pandawa dalam menegakkan keadilan, kejujuran dan cinta kasih. Oleh karena itu, KPK tak perlu gentar melawan kelicikan Pansus angket karena belum tentu tipu daya mampu mengalahkan kebenaran.

Jangan Gentar dan gegabah, ya KPK. Jangan mau menjadi budak perasaan, berjuanglah dengan gagah berani karena seluruh wong cilik mendukungmu. Jangan mudah terpengaruh dengan bujukan apapun, karena itu yang akan menjerumuskan-mu pada kejatuhan layaknya pandawa yang kalah bermain dadu dengan Kurawa sehingga harus melewati pengasingan panjang di hutan. Tetaplah kokoh dan kuat sebagai salah satu lembaga negara penegak kebenaran dan keadilan. Say Yes for KPK and say not to Pansus Angket DPR. (K-32)

Baca juga :  Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Anies-Gibran Perpetual Debate?

Respons dan pengingat kritis Anies Baswedan terhadap konten “bonus demografi” Gibran Rakabuming Raka seolah menguak kembali bahwa terdapat gap di antara mereka dan bagaimana audiens serta pengikut mereka bereaksi satu sama lain. Lalu, akankah gap tersebut terpelihara dan turut membentuk dinamika sosial-politik tanah air ke depan?

Korban Melebihi Populasi Yogya, Rusia Bertahan? 

Perang di Ukraina membuat Rusia kehilangan banyak sumber dayanya, menariknya, mereka masih bisa produksi kekuatan militer yang relatif bisa dibilang setimpal dengan sebelum perang terjadi. Mengapa demikian? 

Aguan dan The Political Conglomerate

Konglomerat pemilik Agung Sedayu Group, Aguan alias Sugianto Kusuma, menyiapkan anggaran untuk program renovasi ribuan rumah.

Hasto Will be Free?

Dengarkan artikel ini? Audio ini dibuat menggunakan AI. Interpretasi terbuka saat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto tampil begitu percaya diri dan justru sumringah di tengah...

Rusia dan Bayang-Bayang “Rumah Bersama Eropa”

Di masa lampau, Rusia pernah hampir jadi pemimpin "de facto" Eropa. Masih mungkinkah hal ini terjadi?

Jokowi & UGM Political Lab?

Gaduh ijazah UGM Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang selalu timbul-tenggelam membuka interpretasi bahwa isu tersebut adalah "kuncian" tertentu dalam sebuah setting manajemen isu. Akan tetapi, variabel UGM sendiri juga sangat menarik, mengingat sebuah kampus nyatanya dapat menjadi inkubator bagi aktor politik di masa depan mengaktualisasikan idenya mengenai negara.

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...