HomeNalar PolitikPak Fahri Mabuk Air Tape

Pak Fahri Mabuk Air Tape

Fahri Hamzah kembali serang KPK. Katanya, lembaga antirasuah itu kayak kantor berita lah, tak punya sistem lah, liar dan ilegal lah. Yang benar, Pak? Memangnya Bapak enggak liar ya?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]L[/dropcap]agi-lagi Fahri Hamzah, lagi-lagi dia. Saya bosan sebenarnya dengan pemberitaan tentang dia. Pasti isinya kritikan. Kalau bukan terhadap pemerintah, pasti pada KPK. Ini salah satu bakat unik dari Pak Fahri sepertinya. Selain jadi ‘tukang tidur’ saat rapat, juga suka mengkritik, tapi tidak mau dikritik. Saya curiga, Bapak yang satu ini mungkin punya dendam atau sakit hati dengan KPK.

Nggak ada angin, nggak ada hujan, Pak Fahri nuduh KPK nggak punya sistem, liar dan ilegal. Aduh Pak, Pak, maksudne opo to, aku ra mudeng? Apalagi waktu Bapak tiba-tiba menuduh KPK seperti kantor berita. Owalah Pak, jangan tebar fitnah murahan dong, nggak takut sama azab neraka ya?

Masa Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK juga dicap liar karena dinilai menghambat pembangunan di daerah. Jangan bikin saya ngakak ya, Pak. Kata-katamu kayak orang yang habis mabok air tape.

Sebenarnya yang liar siapa coba? Bapak nyadar nggak sih? Justru kritikan Bapak yang liar, mengada-ada dan aneh. Bapak sehat? Kalau enggak, Bapak susul aja Papa ke rumah sakit.

By the way, KPK termasuk sakti, lho. Buktinya para koruptor langsung jatuh sakit kalau sudah terciduk KPK.  Jangan-jangan, Pak Fahri juga takut dengan kesaktian KPK?

Tapi, sayang seribu sayang, tuahnya KPK hilang saat sang koruptor dinyatakan bebas. Liat aja Papa Setnov, saat dinyatakan tersangka malah sakit, tapi setelah dinyatakan menang pra-peradilan, langsung segar bugar. Aneh bin ajaib bukan? Mungkin ini efek dari KPK phobia yang antiklimaks.

Tapi saya masih nggak habis pikir dengan Pak Fahri. Katanya wakil rakyat, kok ngomongnya kayak gitu? Bukannya ngedukung KPK berantas korupsi, eh malah membelit usaha KPK, udah kayak ular aja Bapak ini. Kasihan dong Pak, ntar ujung-ujung rakyat tulalit.

Masa KPK dibilang kantor berita karena jadi sorotan media, maksudnya apa coba? Jangan-jangan Bapak sirik dengan KPK sehingga memanfaatkan momentum itu untuk numpang tenar? Pantas aja Bapak bikin banyak kritik murahan terhadap KPK biar viral di media.

Baca juga :  Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sudahlah Pak, yang pasti-pasti aja deh. Kalau memang Bapak anti korupsi dukunglah setiap usaha pemberantasan korupsi di Indonesia. Jangan hanya mau jadi tukang kritik tanpa bukti, tapi jadilah bukti untuk membungkam kritik. Bapak bisa begitu enggak? Makanya Pak, jangan kebanyakan minum air tape.  (K-32).

 

 

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...