HomeNalar PolitikPahlawan Ekonomi Versi Oso

Pahlawan Ekonomi Versi Oso

Kata Pak Oso, Indonesia butuh sosok pahlawan ekonomi. Sosok yang seperti apa ya? 


PinterPolitik.com

[dropcap]W[/dropcap]akil Ketua MPR Oesman Sapta Odang alias Oso meminta komitmen pengusaha Tionghoa Indonesia untuk menjadi pahlawan dalam memakmurkan rakyat Indonesia. Hal ini disampaikan Oso dihadapan ratusan anggota Perhimpunan Hakka Indonesia Sejahtera, yang sedang melakukan Rakernas di Sanur, Bali, Kamis (16/11).

Tak bisa dipungkiri bila peran para pengusaha swasta memberi dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Terutama para pengusaha Tionghoa. Tengok aja kiprah perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia. Semua itu sebagiannya milik para pengusaha Keturunan Tionghoa.

Misalnya, Djarum Group yang melegenda lewat perusahaan rokok Djarum-nya. Salim Group  yang berjaya lewat perusahaan Indofood dan Indocement-nya. Sinar Mas Group yang sukses melalui Bank Sinarmas dan Sinarmas Land-nya.

Pengusaha-pengusaha tersebut sudah terbukti memiliki kekuatan fulus yang cukup melimpah. Maka jangan heran, bila nama mereka nangkring dalam lima besar daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Melihat pembangunan infrastruktur tengah sembelit dan utang kian melilit, mungkin pemerintah perlu strategi ekonomi baru. Apakah perlu ada kerja sama yang ;ebih mesra dengan pihak swasta? Mungkinkah para pengusaha swasta bisa menjelma menjadi superhero layaknya Justice league untuk meredakan kisruh keuangan Indonesia?

Apakah perlu menggagas dan menggas lagi program-program di daerah, seperti yang dibilang Pak Oso? Alasannya, kemakmuran bangsa akan dicapai bila daerah makmur. Katanya, “Kalau daerah makmur, maka Indonesia akan makmur.”

Baca juga :  Perang Bharatayuddha Jokowi vs Megawati

Mungkin ini masukan yang positif sekaligus sensitif. Kenapa demikian? Di satu sisi, bisa menyelamatkan nasib Indonesia. Di sisi lain, pasti ada ketakutan terhadap Hantu Neolib dan Krismon. Maka, perlu dipertimbangkan masak-masak, jangan ditentukan ketika situasinya sudah mendesak. Pantang maju, tanpa pertimbangan matang.

Sebagai masyarakat biasa, saya hanya bisa diam dan melihat. Karena saya memang kurang paham dengan hal-hal yang berbau fulus dan angka. Pokoknya saya cuma mengharapkan agar nasib bangsa ini kelak jadi lebih baik lagi. Setidaknya setelah masa dua tahun ini, wajah Indonesia agak sedikit berkurang kerutannya. (K-32)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...