HomeNalar PolitikOrmas Minta THR? Laporkan!

Ormas Minta THR? Laporkan!

Menjelang hari raya seperti ini, beberapa pengusaha dan pebisnis umumnya mulai mendapatan selebaran permohonan sumbangan dari berbagai ormas. Kegiatan tersebut sebenarnya menyalahi peraturan, sehingga jangan ragu melaporkannya ke Kepolisian.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]M[/dropcap]enjelang Hari Raya Idul Fitri selalu ada yang dinantikan oleh setiap pekerja, apalagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya (THR). Tunjangan di luar gaji ini, merupakan salah satu kewajiban perusahaan bagi karyawannya yang diberikan setahun sekali menjelang hari raya. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 6 Tahun 2016 tentang THR Keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan.

Berdasarkan peraturan tersebut, THR hanya diberikan pada orang yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan. Sehingga bila tidak ada ikatan kerja, maka seseorang tidak dapat meminta atau mendapatkan THR dari perusahaan. Namun pada kenyataannya, bukan hal yang rahasia lagi bila ada perseorangan atau lembaga yang meminta THR pada perusahaan atau pebisnis, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran).

“Sejak awal Lebaran, kami mendapatkan surat dari oknum aparat atau pimpinan organisasi massa (ormas) agar kami memberikan THR dengan jumlah yang mereka minta. Ini membuat kami pusing,” kata seorang pengusaha yang tidak bersedia menyebutkan namanya, di Jakarta, akhir pekan lalu. Pengusaha itu mengatakan, setiap menjelang Lebaran, banyak perusahaan di Indonesia yang “dipusingkan” akan permintaan THR ormas, bahkan oleh oknum petugas pengawas ketenagakerjaan.

“Kalau tidak memberi, kami akan terus diganggu,” katanya, sambil menambahkan kalau jumlah pihak yang meminta THR juga cukup banyak. Faktor ini juga sebenarnya yang menurutnya kerap membuat perusahaan, terutama yang memiliki pabrik, kerap terlambat memberikan THR kepada pegawai. Permintaan THR dari ormas ini, juga kerap terjadi beberapa wilayah, terutama di Jabodetabek.

Baca juga :  Selinap "Merah" di Kabinet Prabowo?

Terkait permasalahan ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Argo Yuwono mengatakan kalau perusahaan yang merasa dirugikan dapat melaporkan ormas tersebut ke kepolisian. “Perusahaan yang merasa dirugikan, silakan melapor,” katanya, Kamis (15/6). Apalagi kalau ormas tersebut sampai memaksa, mengancam, mengintimidasi dan lainnya.

Salah satu ormas yang telah dilaporkan melakukan pungutan liar (pungli) menjelang Lebaran, dengan dalih ‘bantuan finansial’ adalah Laskar Merah Putih di Kota Bekasi. Ormas terssebut diduga melakukan pungli terhadap penyewa (tenant) yang ada di Alfamart di sebuah perumahan di Bekasi. Beruntung, polisi bertindak cepat dan menggagalkan aksi pungli secara paksa ini meluas ke tempat lain.

Berdasarkan Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, ‎kejadian tersebut diketahui saat salah satu manajemen Alfamart melaporkan aksi pungli Ormas ini, Kamis (8/6) malam. Kemudian, Binmas Polsek Medansatria, Aiptu Slamet Setyo Ardi, mendatangi lokasi. ‎Saat itu, ada empat anggota ormas yang tepergok sedang meminta uang THR ke penyewa yang membuka lapak di tempat parkir Alfamart.

“Petugas kami langsung datang ke lokasi menindaklanjuti laporan tersebut,” kata Erna, Jumat (9/6). Ia mengatakan kalau ormas tersebut meminta uang dengan dalih THR sambil memaksa. “Setelah di lokasi, Aiptu Slamet membubarkan keempat orang tersebut. Kami berpesan kepada mereka agar tidak mengulangi lagi perbuatannya, karena kami tak segan-segan bertindak tegas terhadap ormas yang meresahkan masyarakat,” tegasnya.

Kegiatan pungli menjelang Lebaran yang dilakukan ormas atau perorangan ini, lanjutnya, dapat dipidanakan. Apalagi bila diiringi dengan tindak kekerasan dan pemaksaan. Pelaku bakal dijerat Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan hukuman di atas lima tahun penjara‎. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak gampang memberikan uang kepada pihak atau ormas yang meminta uang dengan dalih THR.

Baca juga :  Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

“Kami imbau kepada masyarakat, apabila ada ormas yang meminta sejumlah uang dengan dalih untuk THR, jangan diberi, karena itu merupakan pungli. Jajaran Polrestro Bekasi Kota dengan cepat akan merespons dan menindaklanjuti dugaan pungli yang melibatkan ormas atau pihak mana pun,” pungkasnya. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...