HomeNalar PolitikObama: Lawan Politik Sektarian!

Obama: Lawan Politik Sektarian!

PinterPolitik.com

[dropcap size=big]B[/dropcap]arack Obama, mantan presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), menekankan pentingnya toleransi dan demokrasi dalam pidatonya pada pembukaan Kongres Indonesian Diaspora Network Global (IDNG) ke-4. Pidato yang disaksikan oleh 9.000 masyarakat Indonesia tersebut diselenggarakan di The Hall, Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7).

“Kita mulai melihat bangkitnya politik sektarian,” ujar Obama seperti dilansir dari TIME, “Kita mulai melihat bangkitnya jenis nasionalisme yang agresif. Kita mulai melihat, baik di negara maju dan berkembang meningkatnya kebencian terhadap kelompok minoritas dan perlakuan buruk terhadap orang-orang yang tidak terlihat seperti kita atau melakukan iman yang sama dengan kita.”

Oleh karena itu, presiden ‘kulit hitam’ pertama AS itu mengajak semua orang untuk menyingkirkan pandangan yang bersifat sektarian tersebut. “Kita melawan arus tersebut,” ujarnya.

Obama dan Politik Sektarian
Foto: Google

Suami Michelle Obama itu menuturkan bahwa cara terbaik untuk melawan arus sektarian adalah dengan menghilangkan rasa takut dalam diri sendiri terlebih dahulu. Semua harus bangkit melawan ketidakadilan.

“Berpikir jernih dan bertindak lebih kuat dari sebelumnya,” ungkap Obama.

Menurut Obama, ancaman politik identitas dan rasisme tak seberbahaya Perang Dunia sebab ancaman itu masih dapat dilawan. Menurutnya, ancaman ketakutan yang ditimbulkan dari hal tersebut dapat dihapus dengan harapan.

“Jika kita tidak membela toleransi, moderasi, dan penghormatan terhadap orang lain, jika kita mulai meragukan diri sendiri dan semua yang telah kita capai, maka banyak dari kemajuan yang telah kita buat tidak akan berlanjut,” ujar Obama.

Selanjutnya, Obama berpesan agar masyarakat Indonesia menerima perbedaan yang ada. Dia menekankan pentingnya toleransi dalam kehidupan.

“Terimalah perbedaan-perbedaan yang ada dan itu akan menjadi sesuatu di masa depan,” ujar Obama.

Penuhi Janji

Obama hadir di Konferensi IDNG ke-4 berkat undangan Dino Patti Djalal, mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk AS yang pernah bertugas saat Obama menjabat sebagai presiden. Kehadiran Obama kali ini adalah kunjungan ketiganya ke Indonesia. Sebelumnya Obama pernah memberikan pidato di Universitas Indonesia pada 2010, dan menghadiri KTT Asia Timur di Bali pada 2011.

Baca juga :  Ridwan Kamil dan "Alibaba Way"

Beberapa tahun yang lalu, saat Presiden Jokowi berkunjung ke AS, Obama pernah berjanji bahwa Indonesia akan menjadi destinasi pertama di Asia yang bakal dia singgahi usai lepas dari jabatannya. Obama pun memenuhi janjinya tersebut. Beserta keluarganya, Obama tiba di Bali pada Jumat (23/6). Setelah berlibur selama enam hari di Pulau Dewata itu, Obama melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta, lalu ke Jakarta.

Pidato Obama mengenai pentingnya melawan politik sektarian seraya turut menanggapi kejadian-kejadian mutakhir di Indonesia yang kerap diselimuti aksi oknum yang cenderung intoleran sekaligus teror yang juga merebak dari persitiwa bom Kampung Melayu, penikaman polisi di Markas Polda Sumatera Utara dan Masjid Falatehan, Jakarta. Apakah pidato obama ini dapat menggugah semangat segenap masyarakat untuk terus memupuk toleransi dalam keberagaman yang belakangan ini mulai goyah?

Berikan pendapatmu.

(H31)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Simpang Siur Suara Yusril

Heboh, kata Yusril, Jokowi sudah bisa digulingkan dari jabatan presidennya karena besarnya utang negara sudah melebihi batas yang ditentukan. Usut punya usut, pernyataan tersebut...

Elit Politik Di Balik Partai Syariah 212

Bermodal ikon '212', Partai Syariah 212 melaju ke gelanggang politik Indonesia. Apakah pembentukan partai ini murni ditujukan untuk menegakan Indonesia bersyariah ataukah hanya sekedar...

Blokir Medsos, Kunci Tangani Terorisme?

Kebijakan pemerintah memblokir Telegram menuai pujian dan kecaman. Beberapa pihak menilai, hal tersebut merupakan bentuk ketegasan pemerintah terhadap mereka yang turut memudahkan jaringan terorisme...