HomeNalar PolitikMungkinkah Parpol Baru Menang?

Mungkinkah Parpol Baru Menang?

Akankah parpol baru menjadi anak bawang dalam laga pertarungan pemilu 2019?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]P[/dropcap]eta kontestasi politik 2019 mulai menyempit. Partai politik lama semakin mematangkan posisinya, sementara hadirnya partai politik baru di arena 2019 menaruh sejumlah spekulasi.

Akankah parpol baru menjadi anak bawang dalam laga pertarungan pemilu 2019? Atau dapat menyeimbangkan ritme dengan partai lama? Atau justru menang dan menari di atas angin?

Tentunya, masyarakat Indonesia tidak hanya terbuai dengan kalimat retoris yang dituturkan para politisi. Namun, konsepsi yang matang terkait dengan kemajuan negeri ini harus dapat dijewantahkan melalui penuturan dan pendekatan sosio kultural partai politik baru kepada masyarakat.

Setidaknya kemungkinan ada empat partai politik baru yang akan bergabung dalam panggung sandiwara politik negeri 2019 mendatang. Diantaranya Partai Idaman, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo dan Partai Berkarya yang beberapa waktu lalu masih sibuk mendaftarkan kepesertaannya sebagai peserta pemilu 2019 di KPU.

Tuturan retorika dan wajah seperti apa yang akan ditampilkan partai politik baru kepada masyarakat?

Pandangan publik terhadap partai politik tak selalu miring, ada juga yang jernih melihat nilai yang diperjuangkan partai politik.

Namun, tantangan nyata dan besar harus dihadapi partai politik baru yaitu harus membidik garapan yang tepat dan sesuai dengan arah perjuangan partainya.

Mungkinkah partai politik baru menang di pemilu 2019?

Menelisik ‘Isi’ Partai Politik Baru

Dari keempat partai politik baru yang telah mengantongi legitimasi dari Kemenkum HAM ini memerlukan alur gerak dan bidikan segmentasi yang tepat jelang pemilu 2019.Mungkinkah Parpol Baru Menang?

Legitimasi dari Kemenkum HAM ini didapat empat partai politik baru dengan beragam jalan diantaranya ialah proses verifikasi dimulai dari awal seperti yang dilakukan PSI ataupun seperti Partai Idaman, Perindo dan Berkarya yang mengakuisisi badan hukum partai lama.

Namun, sebagai partai politik baru, bagaimana cara menyelami lautan masyarakat yang majemuk di Indonesia? Pasalnya, mosi tidak percaya, apatisme secara massal terhadap politik dan partai politik bukan lagi lagu baru yang dinyanyikan, tapi sudah menjadi lagu yang usang.

Tiru Kalau Mau Menang

Sebagai pendatang baru di dunia perpolitikan Indonesia, partai baru perlu menyesuaikan diri dan mencari senjata ampuh untuk merebut hati rakyat yang sedang sendu melagu.

Baca juga :  Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Hal ini wajib dilakukan, karena sebagai partai baru tidak mustahil memenangkan pertarungan di pemilu 2019.

Bahkan, Perancis pernah mencatatkan kesuksesan partai politik baru, La Republique en Marche (LREM) yang masih berumur satu tahun tapi berhasil merebut dominasi parlemen dan kursi Presiden Perancis.

Mustahilkah bagi partai politik baru di Indonesia? Tentu jawabannya tidak.

Namun dengan catatan bahwa ada keputusan strategis yang diambil Emmanuel Macron sebagai pucuk tertinggi partai LREM mencapai keajaiban itu sehingga dapat mengantarkannya menjadi Presiden Perancis termuda.

Macron sebagai politisi tengah yang pro-Eropa sukses membawa partai baru nan segar yang tercatat baru satu tahun berdiri menjadi pemenang pemilu di Perancis.

Bahkan, susunan 400 dari 577 kursi berhasil didapatkan partainya, walau legislatornya pun minim bahkan tidak memiliki pengalaman politik.

Sejarah tercatat, dalam pelaksanaan Pilpres Perancis untuk yang pertama kalinya sejak Perang Dunia ke II, presiden terpilih berasal dari partai baru dan juga bukan berasal dari partai utama yaitu Sosialis dan Republik.

Keberhasilan partai La Republique en Marche (LREM) ini memposisikannya sebagai partai baru tersukses di Perancis.

Mungkinkah Parpol Baru Menang?

Tentunya ini bukan merupakan sebuah kemustahilan bagi partai politik baru di Indonesia. Pendekatan gerakan, ketokohan dan langkah adaptasi terhadap situasi politik yang akan mengantarkan partai politik baru cepat dikenal publik serta menjadi pemenang dari kontestasi pemilu 2019.

Mau tiru partai LREM?

Mungkinkah Parpol Baru Akan Menang Pemilu 2019?

Sejarah dunia pun mencatat, bahwa tak menutup kemungkinan sebagai partai politik baru memiliki kans untuk menguasai parlemen dan pemerintahan dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya atau jangka yang lama.

Peluang partai politik baru akan terbuka dengan menghadirkan ketokohan, segmentasi perjuangan dan metode pendekatan politik yang tepat tentunya menjadi modal dasar didapatkannya tiket menjadi pemenang dalam kontestasi politik 2019 mendatang.

Setidaknya ada contoh kesuksesan partai baru di Perancis yang baru seumur jagung namun meraup kesuksesan menguasai Perancis karena melakukan langkah tepat yang disesuaikan dengan situasi politik Perancis saat itu.

Baca juga :  Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Tapi, apabila partai politik baru tidak memerhatikan siasat terhadap situasi politik tentunya akan tinggal nama dan ditinggal oleh loyalisnya. Yang akan diterima partai politik baru yang tidak siap bertarung yaitu tertatih-tatihnya dalam melakukan pendekatan politik dan akhirnya dalam kurun waktu singkat akan meninggalkan nama dan sejarah yang pilu.

Kiranya seluruh partai politik baru di Indonesia perlu membaca sejarah tentang kemenangan partai La Republique en Marche (LREM) di Perancis. Pelajarannya, bagi partai politik lama tentunya menjadi sebuah ancaman adanya pembaharu yang akan menggusur kenyamanan kekuasaan yang selama ini dipegang.

Mungkihkah Parpol Baru Menang?
Emmanuel Macron, pimpinan Partai La Republique en Marche (LREM) yang notabene merupakan partai politik baru berhasil mencatatkan sejarah terpilih sebagai Presiden Perancis dan mendominasi parlemen Perancis. (Foto : Istimewa)

Namun, apabila dari sudut pandang partai politik baru, terciptanya kondisi seperti di Perancis akan memberikan spirit bahwa menggagas partai politik baru didasarkan pada sandaran nilai-nilai ideologis sehingga dalam perjalanannya memiliki daya tawar yang mumpuni dan masyarakat menaruh rasa percaya dan keyakinan bahwa perubahan akan segera terwujud.

Bila ingin melihat kans untuk mengulang kesuksesan partai LREM di Perancis, perlu diidentifikasi empat partai baru di Indonesia manakah yang serupa dengan partai LREM?

Apabila ditinjau dari masing-masing karakteristik partai politik baru di Indonesia. Pemenuhan indikator keberhasilannya belum bisa dicapai oleh keempat partai baru yang ada. Jadi, kemungkinan dari empat partai politik baru ini tidak ada hal yang signifikan dan akan berada pada dua posisi.

Ada yang bertahan dan menyesuaikan dengan ritme partai lama dengan perolehan suara yang tak banyak. Sementara, partai politik baru lainnya perlahan akan tenggelam.

Argumentasinya bahwa dari segi ketokohan, dari keempat partai tidak ada tokoh yang menjadi diferensiasi yang mencolok dengan rival lainnya. Selain itu, situasi politik kekinian yang semakin dinamis tidak akan mengantarkan partai politik baru itu pada segmentasi pemilih gemuk.

Pendekatan gerakan yang digagas partai politik baru ini pun belum berhasil menggerakan rakyat untuk ikut turun tangan mempersatukan tujuan bersama. Apalagi menjadi tokoh pembaharu politik di Indonesia dengan wajah partai politik yang kurang lebih sama dengan partai sebelumnya.

(Z19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Wali Kota Depok ‘Biduan Lampu Merah’

"Kualitas humor tertinggi itu kalau mampu mengejek diri sendiri. Cocok juga ditonton politisi. Belajar becermin untuk melihat diri sendiri yang asli, " - Butet...

DPR Terpilih ‘Puasa Bicara’

“Uang tidak pernah bisa bicara; tapi uang bisa bersumpah,” – Bob Dylan PinterPolitik.com Wakil rakyat, pemegang amanah rakyat, ehmmm, identitas yang disematkan begitu mulia karena menjadi...

Ridwan Kamil Jiplak Jurus Jokowi

“Untuk melakukan hal yang buruk, Anda harus menjadi politisi yang baik,” – Karl Kraus PinterPolitik.com Pemindahan Ibukota masih tergolong diskursus yang mentah karena masih banyak faktor...