HomeNalar PolitikMerah-Hijau Kasmaran di Jatim

Merah-Hijau Kasmaran di Jatim

Kecil Besar

Merah dan Hijau akhirnya menyatu di Jatim. Gus Ipul dan Azwar Anas resmi ‘dijodohkan’ dan tak malu-malu untuk saling memuji. Udah kayak pasangan yang lagi kasmaran ya?


PinterPolitik.com

 

Bersatunya Gus Ipul dan Azwar Anas untuk maju dalam Pilgub Jatim sudah seperti ta’aruf dalam agama Islam. Bahkan mereka sangat bersyukur bisa ‘dijodohkan‘ oleh sang mak comblang, PDIP. Gus Ipul dan Azwar Anas layaknya sepasang sejoli yang akhirnya menemukan tambatan hati.

Setelah sekian lama berputar-putar mencari pasangan yang cocok untuk ananda Gus Ipul, akhirnya Mama berhenti di Banyuwangi. Nampaknya ta’aruf yang dilakukan Mama berhasil. Ananda Gus Ipul akhirnya menemukan tambatan hatinya. Nampaknya mereka langsung klop karena tanpa malu-malu mereka saling memuji satu sama lain. Rencananya akad nikah akan dilangsungkan tahun depan bertepatan dengan berlangsungnya Pilgub Jatim.

Sebenarnya antara Kakanda Gus Ipul dan adinda Azwar Anas masih memiliki hubungan kekerabatan. Mereka berasal dari rumpun Nahdlatul Ulama (NU) atau termasuk dalam keluaga besar PKB Jatim. Namun, selama ini terpisah jarak dan waktu. Kakanda di Surabaya, sedangkan Adinda di Banyuwangi.

Sebenarnya mereka telah berkenalan cukup lama. Namun, selama ini belum ada yang berani mengungkapkan perasaannya masing-masing. Sebab mereka berdua waktu itu telah memiliki pasangan.

Saat ini, kakanda Gus Ipul masih menjadi pasangannya Pakde Karwo untuk memimpin Jatim. Sementara itu, Azwar Anas masih berpasangan dengan Yusuf Widyatmoko dalam membangun Banyuwangi. Tapi, tahun depan mereka dipastikan akan bersama. Mungkinkah ini pertanda Gus Ipul  sudah tak lagi betah, lantaran Pakde Karwo telah berpaling ke Khofifah?  Ataukah Azwar Anas yang udah nggak kerasan dengan Yusufsetelah hampir 7 tahun bersama di Banyuwangi?

Baca juga :  Order of Succession: Kings & Queens

Sudahlah itu perkara mereka. Apa yang terjadi ke depan, semua terserah mereka. Saya mah dukung aja. Semoga Jatim makin lebih baik. Dan kita bisa melihat hamparan padi menguning lagi setelah hijau dan merah berpadu. Mengapa tidak? (K-32)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...