HomeNalar PolitikMenunggu Perombakan Kabinet

Menunggu Perombakan Kabinet

Kecil Besar

Kabar Presiden Jokowi akan melakukan perombakan kabinet sudah santer terdengar sejak lama, namun masih belum juga terbukti hingga kini.


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]B[/dropcap]erbagai peristiwa politik belakangan ini, menciptakan isu perombakan (reshuffle) kabinet. Tindak tanduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun terkesan memberikan tanda-tanda tersebut. Salah satunya, pertemuan partai pendukung pemerintah yang mana Partai Amanat Nasional (PAN) tidak termasuk di dalamnya. Padahal, sebelumnya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sudah menyatakan kesetiaannya pada pemerintah.

Menurut seorang sumber di kalangan istana, perombakan kabinet dipastikan akan terjadi. Adanya pergantian menteri ini, tambahnya, bahkan tidak akan lama lagi. “Kalian (wartawan) ‘pasang mata dan telinga’ saja dalam beberapa hari. Perombakan akan dilakukan dalam beberapa hari ini,” katanya di Jakarta, Selasa (25/7).

Sayangnya, ia tidak mau menjelaskan kapan tepatnya perombakan itu akan dilakukan. “Kalau di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ada istilah ‘Jumat Keramat’. Nah, bisa jadi perombakan juga mengikuti pola itu,” ungkapnya, tanpa menjelaskan Jumat kapan ia maksud, pekan ini atau pekan depan. “Kalian siap-siap saja,” jawabnya, penuh misteri.

Sumber tersebut juga mengatakan, isu perombakan kabinet ini semakin kuat ketika PAN terlihat tidak lagi sejalan dengan pemerintahan dalam Pembahasan Rancangan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu (RUU Pemilu). PAN ikut melakukan walk out saat keputusan DPR tentang RUU itu akan diambil.


“Sikap PAN itu juga akan menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan terkait perombakan kabinet. Apalagi, partai-partai koalisi sudah gerah dan menyuarakan agar PAN sebaiknya tidak berada di dalam pemerintahan,” jelasnya. Selain itu, ia juga menyatakan kalau Presiden membutuhkan upaya yang luar biasa untuk mempercepat target-target program dan kebijakan yang telah dikeluarkan. Dengan perombakan kabinet, diharapkan menteri-menteri baru nanti bisa bekerja cepat sesuai arahan presiden.

Baca juga :  Prabowo dan Strategi "Cari Musuh"

Di sisi lain, Zulkifli tetap menegaskan kalau partainya akan terus mendukung pemerintahan Jokowi-JK. “Dukung penuh bapak Presiden. Ada (menteri) atau tidak bukan menjadi syarat bagi kami. Kami akan dukung penuh bapak Presiden agar sukses memimpin dan melaksanakan program-programnya,” katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (25/7).

Saat ini, PAN memang memiliki satu kursi menteri di kabinet, yaitu Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang ditempati Asman Abnur. Selain itu, ada juga Kepala Ekonomi dan Industri yang diisi oleh Soetrisno Bachir. Saat ditanya apakah akan tetap mendukung Presiden Jokowi pada Pemilu 2019, Zulkifli mengatakan, hal itu masih perlu dibicarakan lebih lanjut.

Menurutnya, yang terpenting saat ini PAN tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi, meskipun tanpa jatah menteri. “Belum, masih jauh (pemilu 2019), belum. Itu sudah final kami mendukung Pemerintah (sampai 2019),” lanjut Zulkifli. Sikap ini juga menjadi sangkalan terhadap pernyataan Amien Rais yang mengusulkan agar PAN menarik kader dari kabinet.

(Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

Yassierli, PHK, dan Kegagalan Menteri Dosen

Gelombang PHK massal terjadi di banyak tempat. Namun, Menaker Yassierli tampak 'tak berkutik' meski punya segudang kajian sebagai dosen.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...