HomeNalar PolitikMenteri Berprestasi Kok Digoyang

Menteri Berprestasi Kok Digoyang

Isu perombakan kabinet masih terus bergulir, bahkan mulai banyak selentingan yang menggoyang beberapa menteri berprestasi. Mengapa?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]S[/dropcap]udah lama isu perombakan kabinet (reshuffle) Indonesia Kerja terdengar, namun hingga kini masih sebatas rumor belaka. Belakangan isu ini tidak hanya membuat para menteri yang belum bekerja maksimal menjadi was-was, tapi juga memunculkan selentingan tidak sedap dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi, agar para menteri berprestasi ikut terguncang kedudukannya.

Menurut seorang sumber, berbagai serangan belakangan ini mulai santer ditujukan ke beberapa menteri yang memiliki kinerja berprestasi, terutama melalui berbagai masalah yang terkait dengan kementeriannya. Pihak yang ingin mengail di air keruh ini berusaha mencari celah keburukan maupun kegagalan menteri tersebut, agar diganti.

“Isu reshuffe kabinet ini terus digoreng oleh orang-orang yang ‘lahannya’ terusik oleh menteri-menteri tersebut. Mereka adalah para mafia yang penghasilannya terganggu oleh sepak terjang menteri-menteri tersebut,” kata sumber tersebut di Jakarta, Sabtu (5/8). Ia juga menambahkan kalau serangan kepada menteri anti-mafia tersebut sifatnya tidak hanya masif, karena sejumlah isu yang sudah ‘basi’ juga dihangatkan kembali untuk menyudutkan menteri tersebut.

Padahal, lanjutnya, meski menjadi bidang kerjanya, persoalan-persoalan tersebut tidak ada kaitannya dengan kinerja menteri saat ini. “Bahkan ada isu yang sudah berumur 10 tahun, tetapi sengaja dimunculkan kembali biar menteri itu diganti. Padahal kalau dirunut, justru persoalan-persoalan tersebut terjadi pada pemerintahan lalu dan saat ini sedang dibenahi oleh menteri yang bersangkutan,” jelasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pernah meminta Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. “Kami berbicara tentang Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno bukan bicara aspek pribadi. Kami berbicara aspek kebijakan-kebijakan politiknya,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Kamis (13/7).

Baca juga :  SRI MULYANI 007 

Hasto menyebutkan kebijakan-kebijakan Menteri Rini yang dianggap bermasalah, di antaranya soal kebijakan penyertaan modal negara dan perpanjangan Pelindo II. “Kami tidak berbicara orang per orang, tapi aspek kinerjanya. Ketika kerjanya itu ternyata tidak sejalan dengan garis kebijakan ekonomi Bapak Presiden, ya partai memberikan masukan-masukan,” ucapnya.

Selain Rini, menteri lainnya yang ikut digoyang adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. “Saya heran juga, kenapa Ibu Susi mau di-reshuffle, orang dia (Susi) itu kerja kok, sudah kelihatan kerjanya malah mau ditendang. Jelas-jelas ibu Susi ini berantas mafia, malah dijegal,” kata seorang warga, Nunuk Istriani ketika ditemui di bazar ikan murah yang diselenggarakan Kementerian Kelautan dan Perikanan di lapangan parkir pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Minggu (6/8).

Hal senada juga diungkapkan oleh Soedjatmoko yang menyatakan Presiden Jokowi akan menyesal jika sampai mengikuti bisikan dari orang di sekitarnya. “Aduh, jangan deh, jangan di-reshuffle. Nanti rugi dan nyesel loh, jarang ada sosok perempuan yang pintar dan tegas seperti beliau. Mau jadi apa laut dan nelayan Indonesia nantinya tanpa Ibu Susi. Kalau di-reshuffle terus jadi Wakil Presiden warga Indonesia pasti oke-oke aja,” katanya.

Santernya isu yang menerpa dan berusaha mengguncang kinerjanya, tidak ditampik oleh Susi. Ia mengakui kalau selama ini ada kalangan yang mencoba menggoyang kursinya. “Kalau bikin kebijakan baik kan, apa yang saya lakukan mengganggu comfort zone. Comfort zone dari orang yang selama ini mendapat keuntungan besar dengan cara tidak benar. Jadi pasti banyak yang tidak suka,” jawab Susi santai, Selasa (18/7) lalu.

(Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...