HomeNalar PolitikMencari Jodoh Kang Emil

Mencari Jodoh Kang Emil

Kecil Besar

Siapakah yang layak dampingi Kang Emil di Perhelatan Pilgub Jabar?


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]eka-teki soal calon pendamping Kang Emil masih belum pasti. Walaupun telah diusung oleh Golkar, Nasdem, PKB dan PPP, namun sosok pendamping belum juga datang. Siapakah yang layak bersanding dengan Kang Emil?

Sejauh ini udah ada nama nama Uu Ruzhanul Ulum (PPP) dan Daniel Muttaqien (Golkar) yang berada di deretan teratas sebagai calon pasangan Kang Emil. Akan tetapi, itu belum menjadi jaminan bagi Kang Emil.

Sejauh ini Nasdem masih diam seribu bahasa, sedangkan PKB sedang mencari-cari. Bahkan mereka inginkan calonnya Kang Emil dari Pantura. Sebab daerah tersebut merupakan basisnya PKB di Jabar.

Soal mencari jodoh memang bukan perkara mudah. Butuh penjajakan dan pengenalan karakter satu sama lain. Biar nanti nggak nyesel setelah resmi tinggal seatap.

Mungkin ini yang dirasakan oleh Kang Emil. Maka ia nampaknya nggak mau terburu-buru. Apalagi Kang Dedi tentu nggak bakal tinggal diam. Sebagai lawan tanding, Kang Dedi juga pasti bakal cari calon pendamping yang bisa menopangnya dalam perebutan tahta Jabar.

Ditambah lagi, Partai Beringin tengah berduka, lantaran Papa udah resmi ditahan Kapeka. Ini katanya bisa berpengaruh terhadap elektabilitas Kang Emil di Jabar. Akan tetapi, masih terlampau dini untuk membuat kesimpulan.

Kalau soal peluang kayaknya Kang Emil punya kans besar. Soalnya banyak dukungan datang dari berbagai pihak. Bahkan ada juga relawan yang bersedia menyumbangkan fulus untuk melancarkan gerak Kang Emil menuju Pilgub Jabar.

Dalam tempo tiga jam aja relawan berhasil mengumpulkan dana Rp 57 juta. Bayangin aja, kalau hal itu dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama lagi? 

Dana tersebut katanya akan digunakan para relawan untuk pemenangan Kang Emil. Sebab para relawan menyadari ongkos politik di Pilgub Jabar sangat besar. Nah, kurang apa lagi nih. Dana udah ada, semangat lagi berkobar dan popularitas tengah naik. Bakal nyesel kalau ada yang nolak Kang Emil, bukan?

Baca juga :  Open Loker Cawapres 2029, Puan Maharani? 

Maka, siapapun yang bakal bersanding dengan Kang Emil, semoga bisa membuat Pilgub Jabar lebih kompetitif dan menarik. Saya cuma berharap kisruh Pilgub DKI, tak jadi siklus berulang di Jabar. Semoga demikian. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...