HomeNalar PolitikMenanti Regulasi Transportasi Online?

Menanti Regulasi Transportasi Online?

Para pengemudi transportasi online menuntut regulasi dari pemerintah, apakah bisa terwujud?


PinterPolitik.com

[dropcap]A[/dropcap]ksi demo yang dilakukan oleh para pengemudi transportasi online (23/11) menuntut agar pemerintah mengeluarkan kebijakan regulasi tentang eksistensi mereka. Hal itu dianggap perlu agar dapat menghindari tindakan semena-mena dari perusahaan aplikasi.

Ketua Forum Warga Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan pun meminta pemerintah bertindak tegas mengenai masalah ini. Selaku advokat yang mendampingi peserta unjuk rasa, ia menyebutkan bahwa meski pengemudi transportasi online telah bertahun-tahun beroperasi di Indonesia, namun keberadaannya seperti tak dianggap.

Soalnya para pengemudi transportasi online punya posisi yang lemah ketika perusahaan aplikasi membuat suatu kebijakan yang dianggap merugikan pengemudi.

Misalnya, penetapan tarif yang kerap berubah tanpa sosialisasi terlebih dahulu. Selain itu kebijakan perusahaan dalam memberikan hukuman kerap bermasalah karena tak mengupayakan verifikasi terlebih dahulu.

Maka, keberadaan regulasi untuk menaungi para pengemudi transportasi online bersifat mendesak. Tapi regulasi yang bagaimana dan seperti apa? Bukankah ini hanya soal perjanjian kontrak kerja?

Aksi demo tersebut mendapat tanggapan yang beragam dari beberapa pemilik perusahaan transportasi online. Ada yang menyatakan akan mengakomodir keluhan dari mitra pengemudinya, termasuk mendiskusikannya dengan pihak pemerintah. Tapi ada juga yang memberikan pernyataan yang out of context, bahkan ada yang memilih bungkam.

Saya malah melihat aksi demonstrasi para Pengemudi transportasi online tersebut salah alamat. Seharusnya mereka tak perlu berdemo di depan Presiden atau Menteri Perhubungan.

Baca juga :  Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Yang perlu mereka lakukan adalah mengumpulkan terlebih dahulu data-data faktual tentang perlakuan tidak semena-mena dari pihak Perusahaan transportasi online. Setelah itu, barulah mengajukan tuntutan dan gugatan ke Pengadilan Niaga.

Mengapa demikian? Karena ini ada hubungannya dengan kontrak kerja antara Perusahaan transportasi online dengan para pengemudi yang menjadi mitra kerjanya. Maka, ini diluar tanggung jawab pemerintah dan Menteri Perhubungan.

Mungkin semua ini perlu proses dan dipertimbangkan secara hati-hati, namun pemerintah perlu mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan transportasi online. Peraturan tersebut diperlukan untuk mencegah aksi-aksi kriminalitas dan perlindungan terhadap konsumen pemakai jasa transportasi berbasis aplikasi. Semoga demikian. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...