Partai PSI dan Perindo telah sukses melewati tahapan verifikasi KPU. Apakah mereka juga bakal sukses dalam Pemilu?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai-partai debutan seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) memang cukup menarik perhatian publik. Dari sejumlah partai politik baru, hanya PSI dan Perindo yang terbilang mulus dalam menjalani tahap seleksi. Mereka tak pernah tidak diloloskan KPU sebelum tahap verifikasi faktual.
Salah satu modal utama dari kedua partai baru ini adalah figur-figur yang dimiliki partai. Perindo misalnya ada sosok Hary Tanoesodibjo, sosok pengusaha media yang juga sudah cukup makan asam garam dalam dunia perpolitikan tanah air. Ditambah lagi Perindo memiliki kekuatan finansial yang mumpuni dan basis media massa yang kuat. Selain itu, Perindo juga telah berupaya untuk berinisiasi ke berbagai lapisan masyarakat sejak awal berdiri.
Sementara itu, PSI memiliki ciri khas tersendiri dibanding parpol-parpol lain. Partai yang dipimpin eks jurnalis televisi, Grace Natalie itu, menekankan pentingnya generasi muda berintegritas dan bersih untuk terjun ke panggung politik. Hal ini menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sebagai salah upaya untuk mendobrak habitus lama dalam dunia perpolitikan Indonesia yang sarat akan korupsi dan politik praktis.
Aamiin ya Allah.. dengan usaha, kerja keras dan doa, insya Allah kami bukan hanya lolos vertual tapi melewati ambang batas PT. https://t.co/PkXmFZS9Eo
— Satia Chandra Wiguna (@elchanatmadja) January 3, 2018
Bisa dikatakan kedua partai ini merupakan partai politik zaman now. Sebab kader-kadernya merupakan orang-orang yang melek akan teknologi dan informasi. Ini merupakan modal berharga untuk menarik minat para generasi milenial untuk aktif berpolitik.
Sebenarnya yang menarik dari PSI adalah mekanisme perekrutan kadernya. Perekrutan tersebut dilakukan secara terbuka. Ini merupakan sebuah terobosan baru yang belum pernah dilakukan oleh partai-partai lainnya. Konon, ini sebagai upaya dari PSI untuk menghindari politik ‘beli kucing dalam karung’. Dan sebagai upaya untuk menciptakan kader yang berkualitas sehingga fenomena ‘kader lompat pagar’ nggak bakalan terjadi.
Kalau yang khas dari Perindo adalah mars-nya, coba cek hampir semua lapisan masyarakat pasti tau lagu tersebut. Perindo juga terlihat sebagai Partai yang ‘dermawan’ karena rajin membagi-bagikan sembako kepada masyarakat.
Yah, itulah gambaran sekilas tentang PSI dan Perindo yang bisa dibilang masih tergolong ‘balita’ dalam dunia politik Indonesia. kita tunggu aja sepak terjang mereka dalam Pemilu nanti. Apakah mereka bakal sukses seperti saat masih diseleksi oleh KPU? (K-32)