HomeNalar PolitikMega dan SBY Akur Lagi?

Mega dan SBY Akur Lagi?

Kecil Besar

Mega dan SBY berpeluang menduetkan calon pilihannya di Jateng dan Kaltim. Mungkinkah berlanjut ke Pilpres 2019?


PinterPolitik.com

Tak kawan dan lawan abadi dalam dunia politik, yang ada hanyalah kepentingan abadi.

(anonim)

[dropcap]K[/dropcap]etidakharmonisan antara Partai Banteng dan Demokrat memang bukan lagi cerita baru dalam dunia politik Indonesia. Terutama ‘perseteruan’ antara Mama Megawati Soekarnoputri (Mega) dan Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Katanya ‘perseteruan’ ini sudah berlangsung sejak Pak SBY menjabat sebagai presiden. Konon, ‘kebekuan’ itu mulai mencair saat mereka bersama-sama memenuhi undangan Pakde Jokowi dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-72 pada bulan Agustus tahun lalu.

Baru-baru ini beredar kabar bahwa koalisi antara Partai Banteng dan Partai Demokrat bakal terealisasi di Jawa Tengah (Jateng) dan Kalimantan Barat (Kalbar). Manuver yang dilakukan oleh kedua partai ini dinilai cukup mengejutkan. Mungkinkah dua kubu yang semula ‘berseteru’, tiba-tiba bersepakat untuk ‘bersatu’? Ada apa ya?

Yah, mau gimana lagi? Itulah wajah politik bangsa ini. Mungkin ada benarnya kalau dalam politik tak mengenal kawan maupun lawan yang abadi, yang ada hanyalah bisnis semata.

Hari ini bisa aja demen, mungkin besok udah nggak temenan. Atau sebaliknya, hari bisa aja akur, mungkin besok udah nggak saling negur.

Ada juga yang bilang dunia politik itu seperti ‘cinta’dan ‘benci’. Nah, ada ungkapan yang kira-kira seperti ini bunyinya: “Cintailah sesuatu sekadarnya saja karena sesuatu yang dicinta pasti akan dibenci, dan bencilah sesuatu sekadarnya pula karena sesungguhnya sesuatu yang dibenci pasti akan dicinta.”

Baca juga :  Teror Soros, Nyata atau "Hiperbola"? 

Fenomena ini mungkin juga terjadi di antara Partai Banteng dan Partai Demokrat. Hal ini tentu membuat publik bertanya-tanya. Ada apa sebenarnya? Jangan-jangan antara kubu Mama Mega dan kubu Pak SBY mulai ‘akur’ lagi?

Katanya ada motif lain di balik koalisi ‘merah-biru’ ini. Berdasarkan isu yang beredar, diduga ada dorongan dari para pengusaha-pengusaha tertentu agar bisnisnya di Jateng dan Kalbar tetap berjalan lancar. Gosipnya sih gitu. Hmm, bisa jadi benar ya,  karena politik dan bisnis udah seperti ‘udang di balik bakwan’. Tak terlihat, namun ada. Kalau tak ada, rasanya jadi hambar. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Bahaya PHK masih terus mengancam Indonesia. Bagaimana kita bisa mengambil pelajaran besar dari permasalahan ini? 

The Tale of Budi Gunawan

Kehadiran Budi Gunawan dalam pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu lingkar elite yang berpengaruh.

How About Dasco’s Destiny?

Peran, manuver, serta konstruksi reputasi Sufmi Dasco Ahmad kian hari seolah kian membuatnya tampak begitu kuat secara politik. Lalu, mengapa itu bisa terjadi? Serta bagaimana peran Dasco dalam memengaruhi dinamika politik-pemerintahan dalam beberapa waktu ke depan?

Prabowo & Trump Alami “Warisan” yang Sama?

Kebijakan tarif perdagangan Amerika Serikat (AS) jadi sorotan dunia. Mungkinkah ada intrik mendalam yang akhirnya membuat AS terpaksa ambil langkah ini?

Didit The Peace Ambassador?

Safari putra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit, ke tiga presiden RI terdahulu sangat menarik dalam dinamika politik terkini. Terlebih, dalam konteks yang akan sangat menentukan relasi Presiden Prabowo, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri. Mengapa demikian?

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...