HomeNalar PolitikMama Jadi Jurkam Di Jatim

Mama Jadi Jurkam Di Jatim

Kecil Besar

PDIP bakal turun full team di Pilgub Jatim. Bahkan Mama juga akan turut serta menjadi Jurkam Gus Ipul dan Mas Anas. Ada apa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]artai Banteng kelihatannya nggak main-main menyonsong Pilgub Jatim tahun depan. Sebelumnya telah menetapkan Duo Srikandi (Hikmah Bafaqih dan Sri Untari) untuk menjadi tim Pemenangan pasangan Gus Ipul-Anas.

Kini beredar kabar bahwa Mama Mega juga akan turun langsung. Beliau akan jadi juru kampanye (jurkam) bagi pasangan Gus Ipul-Anas. Beliau bakal didampingi oleh Ibu Risma dan para kepala daerah yamg diusung oleh PDIP. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur, Sri Untari.

Sementara itu, DPP PDIP juga sepakat menerjunkan Sekjen Hasto Kristiyanto dan Wakil Sekjen Ahmad Basarah. Pak Hasto bakal fokus berkampanye di Mataraman, sedangkan Pak Basarah di Tapal Kuda.

Bahkan tak menutup kemungkinan jika para Menteri dari Partai Banteng juga bakal terlibat, asalkan dapat ijin dari Pakde Joko. Wow kayaknya Partai Banteng benar-benar all out nih. Ada apa ya?

Partai Banteng memang sengaja turun dengan kekuatan penuh. Ibarat pertandingan sepak bola, kemenangan hanya bisa diraih bila bermain all out atau ada kerja sama yang padu dalam kesebelasan. Mungkin itu yang sedang dan akan diterapkan Partai Banteng di Jawa Timur.

Jatim memang bukan wilayah ecek-ecek. Jatim adalah salah satu daerah yang cukup vital di tanah Jawa Dwipa. Jumlah suara di Jatim merupakan terbesar kedua setelah Jawa Barat. Maka jangan heran kalau Partai Banteng datang dengan full team, bahkan Mama Mega juga ikut turun tangan.

Baca juga :  Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Tapi, saya kok malah melihat ada sesuatu yang janggal terkait keterlibatan Mama di Pilkada Jatim ini. Tentu aja ini bukan sebatas memenangkan pasangan Gus Ipul dan Mas Anas, tapi ada hal lain yang lebih besar yang menjadi pertimbangan Mama. Apa ya, kasitau dong , ma?

Mungkinkah ini menjadi antisipasi agar kekalahan di Pilgub DKI nggak terulang lagi? Atau ini justru menjadi bagian dari upaya menghimpun amunisi agar bisa berjaya lagi di 2019? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...