HomeNalar PolitikMALAM TAHUN BARU 2017, PEMPROV DKI PUSATKAN PERAYAAN DI ANCOL

MALAM TAHUN BARU 2017, PEMPROV DKI PUSATKAN PERAYAAN DI ANCOL

Kecil Besar

Sumarsono menilai Ancol sebagai tempat yang netral.


pinterpolitik.comKamis, 29 Desember 2016

JAKARTA – Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menjelaskan bahwa pemprov DKI Jakarta telah menentukan pusat perayaan malam pergantian Tahun Baru 2017 di Ancol, Jakarta Utara. Hal tersebut merupakan keputusan panitia penyelenggara.

“Ini adalah (keputusan) panitia Natal dan Tahun Baru, saya masuk program itu sudah ada. Kemudian tim Tahun Baru itu kan ada dari unsur Polda, Kodam Jaya, Pemerintah Provinsi mereka menyepakati tempatnya di Ancol dan saya setuju saja,” kata Sumarsono di Sportmall Kelapa Gading, Jalan Kelapa Nias HF3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2016).

Sumarsono menyatakan persetujuannya setelah menilai aspek keamanan. Dia melihat bahwa sebelumnya perayaan Tahun Baru pernah sukses dilaksanakan di Ancol.

Selain itu, Sumarsono juga menilai Ancol sebagai tempat yang netral. Hal itu dikarenakan saat ini masih dalam masa kampanye pilgub DKI, sehingga ada kekhawatiran yang timbul akan adanya pemanfaatan acara tahun baru ini sebagai ajang kampanye.

Selain tentang Tahun Baru, Sumarsono juga menyatakan Pemprov DKI menghormati perayaan seluruh hari besar keagamaan termasuk Natal. Ia menegaskan tidak akan ada larangan pemasangan ornamen Natal selama dipasang di tempat yang wajar.

“Natal tetap ornamen, cuma ornamen dipasang di tempat-tempat yang memang layak untuk dipasang. Itu pengertiannya. Tapi jangan sekali juga tidak, kita harus menghormati,” pungkasnya. (dtkcom/S13)

 

Baca juga :  The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.