HomeNalar PolitikLuhut-Hendro Korban Hoax?

Luhut-Hendro Korban Hoax?

Hoax lagi, hoax lagi. Kini giliran Pak Hendropriyono dan Pak Luhut Binsar Panjaitan yang jadi korbannya. Tapi, mengapa harus mereka berdua?


PinterPolitik.com

“Ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat bagi pecundang.”

(Socrates)

[dropcap]P[/dropcap]enyebaran berita bohong atau yang lebih dikenal dengan istilah hoax memang nggak ada habis-habisnya di Indonesia. Salah satu kasus hoax yang cukup menggemparkan tanah air beberapa waktu lalu adalah Saracen. Kini kasus tersebut perlahan-lahan hilang tiada kabar. Entah apa alasannya? Saya juga kurang tau.

Setelah Saracen berlalu, bukannya kapok eh malah kasus hoax makin menjadi-jadi. Bahkan ada berita hoax yang mencatut nama Pak Jokowi dan Ibu Irina. Busettt, berani amat ya. Presiden dan istrinya aja digituin, gimana dengan yang lainnya?

Nah, hal tersebut memang terbukti benar adanya. Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan beredarnya selebaran yang berisi undangan deklarasi Pak A.M. Hendropriyono dan Pak Luhut Binsar Panjaitan sebagai Capres dan Cawapres pada Pilpres 2019 nanti. Akan tetapi, berita tersebut telah diklarifikasi sebagai berita hoax oleh Pak Hendro dan Pak Luhut.

Apa maksud di balik penyebaran berita tersebut? Mengapa Pak Hendro dan Pak Luhut yang jadi sasarannya? Apa karena dua sosok ini adalah orang-orang penting di belakang Jokowi? Entahlah.

Nah, kalau memang mereka adalah orang-orang pentingnya Presiden, lalu apa tujuan dari penyebaran berita hoax tersebut? Mungkin untuk memecah belah pertahanan Jokowi di tahun politik ini? Hm, bisa jadi demikian. Lantas siapa pelakunya? Au ah, ucing ala uwe mikirinnya.

Yang pasti oknum-oknum yang terlibat dalam penyebaran berita hoax tersebut pasti punya ‘sesuatu’. ‘Sesuatu’ itu diartikan sebagai kelihaian dan kejelian mereka dalam memetakan alur politik nasional. Apakah dari lawan politik atau justru ada ‘musuh dalam selimut’. Entahlah.

Yah, dari peristiwa ini pemerintah harus perlu melakukan evaluasi. Bukan hanya sekadar membangun pertahanan diri, tapi berusaha untuk meningkatkan kinerja pada sisa waktu ini, kira-kira mana yang lebih penting infrastruktur atau manajemen sumber daya manusia? Hm, makan buah simalakama lagi deh. (K-32)

Baca juga :  Taktik Psikologis di Balik Pembekalan Prabowo 
spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...