HomeNalar PolitikKondisi Terbaik Indonesia untuk Investasi

Kondisi Terbaik Indonesia untuk Investasi

Kecil Besar

Ia menyebutkan, awal bulan ini lembaga rating Edelman merilis indeks tahunan mereka yang menyatakan kepercayaan publik terhadap Pemerintah Indonesia melonjak 13 poin menjadi 74.


pinterpolitik.com

SYDNEY – Indonesia sedang mengalami kondisi terbaik dalam dunia investasi, karena meningkatnya kepercayaan publik terhadap pemerintah. Beberapa lembaga rating, seperti Fitch, Edelman, dan Moody’s, menyebutkan naiknya indeks kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Dalam sambutannya pada acara Pertemuan Bisnis di Shangri-La Hotel di Sydney, Sabtu (25/2), Presiden Joko Widodo mengatakan, Moody’s dan Fitch dua bulan lalu merilis indeks yang menunjukkan kepercayaan investor terhadap Pemerintah Indonesia naik, dari stabil ke nilai yang positif.

Ia menyebutkan, awal bulan ini lembaga rating Edelman merilis indeks tahunan mereka yang menyebutkan kepercayaan publik terhadap Pemerintah Indonesia melonjak 13 poin menjadi 74.

Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para Chief Executive Office (CEO) yang menyempatkan hadir pada Pertemuan Bisnis dalam rangka kunjungan kerjanya  di Sydney, Australia.

“Saya tidak tahu bagaimana di Australia, tapi di Indonesia, kadang-kadang kita bekerja saat akhir pekan. Malah bukan kadang-kadang, tapi selalu,” ujar Jokowi sambil tertawa.

Setelah menghadiri Pertemuan Bisnis  dengan 13 pebisnis besar di Austalia, Presiden Jokowi bertemu dengan Premier of New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian. Pertemuan ini membahas kerja sama antara NSW – Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, NSW memiliki arti yang cukup penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan  Australia, karena terdapat sekitar 41.435 WNI yang tinggal di NSW.

“Selain itu dari total 20 ribu pelajar Indonesia yang belajar di Australia, lebih dari separuh tinggal di NSW,” kata Retno kepada wartawan, di Sydney, Sabtu.

Baca juga :  Teror Soros, Nyata atau "Hiperbola"? 

Hari kedua kunjungan di Australia, Minggu (26/2), menurut Menlu,  Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Malcolm Turnbull. Selain itu, Presiden  akan memimpin delegasi Pemerintah Indonesia ke pertemuan  bilateral dengan delegasi Pemerintah Australia.

“Akan ada MoU yang akan ditandatangani di bidang maritim dan ekonomi kreatif,” kata  Retno.

Setelah itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo akan disambut dengan upacara kenegaraan oleh Gubernur Jenderal Lady Cosgrov, yang akan diikuti dengan pertemuan bersama Gubernur Jenderal dan makan siang kenegaraan. (Setkab/E19)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

Inikah Akhir Hidup NATO?

Perbedaan pendapat antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) belakangan terlihat semakin kentara. Apa maknanya?

Apocalypse Now Prabowo: Sritex dan Tritum Konfusianisme

Badai PHK menghantui Indonesia. Setelah Sritex menutup pabriknya dan menyebabkan 10 ribu lebih pekerja kehilangan pekerjaan, ada lagi Yamaha yang disebut akan menutup pabrik piano yang tentu saja akan menyebabkan gelombang pengangguran.

Tiongkok Pesta Thorium, Bisa Pantik “Perang”? 

Dunia dihebohkan dengan kabar bahwa Tiongkok berhasil menemukan cadangan thorium yang jumlahnya diprediksi bisa menghidupi kebutuhan energi negara tersebut selama 60 ribu tahun. Kira-kira, apa dampak geopolitik dari hal ini? 

Ini Akhir Cerita Thohir Brothers?

Mega korupsi Pertamina menguak dan mulai terarah ke Menteri BUMN, Erick Thohir, dan sang kakak, Garibaldi atau Boy Thohir. Utamanya, terkait jejaring kepentingan personal dan politik yang bisa saja akan menjadi pertimbangan Presiden Prabowo Subianto kelak atas sebuah keputusan. Benarkah demikian?

More Stories

Infrastruktur Ala Jokowi

Presiden juga menjelaskan mengenai pembangunan tol. Mengapa dibangun?. Supaya nanti logistic cost, transportation cost bisa turun, karena lalu lintas sudah  bebas hambatan. Pada akhirnya,...

Banjir, Bencana Laten Ibukota

Menurut pengamat tata ruang, Yayat Supriatna, banjir di Jakarta disebabkan  semakin berkurangnya wilayah resapan air. Banyak bangunan yang menutup tempat resapan air, sehingga memaksa...

E-KTP, Dampaknya pada Politik

Wiranto mengatakan, kegaduhan pasti ada, hanya skalanya jangan sampai berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas kita sebagai bangsa. Jangan juga mengganggu mekanisme kerja yang  sudah terjalin...