HomeNalar PolitikKomunisme Yang Tak Lagi Relevan

Komunisme Yang Tak Lagi Relevan

Udah bukan berita baru lagi, kalau kita ngobrolin komunisme pasti langsung dianggap PKI. Tapi mengapa isu komunisme di Indonesia bisa ilang timbul seperti hantu saja?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]D[/dropcap]i Indonesia, isu komunisme memang membingungkan. Di zaman Orba, komunisme dianggap bahaya laten. Tapi di era reformasi, isu ini mendadak hilang begitu saja. Eh entah mengapa, komunisme muncul lagi di era Jokowi. Kok main ilang timbul seenaknya gini sih? Udah kayak hantu aja, datang tak dijemput pulang tak diantar. Please deh, jangan nakut-nakutin gitu. Kasihan kan anak-anak yang masih kecil dan lugu soal yang gitu-gitu.

Lucu aja ngeliat tingkah masyarakat sekarang, katanya masyarakat modern kok pikirannya kayak anak TK.  Masih aja terpengaruh dengan isu yang itu-itu saja? Ngeliat orang make baju bergambar palu arit langsung dituduh PKI, denger orang komen kalau komunisme enggak lagi relevan di masa kini, eh malah dicap PKI. Sampai-sampai pemerintah juga kena imbas dituduh komunis karena menjalin kerjasama dengan Tiongkok. Padahal sebenarnya presentase komunisme di Tiongkok saat ini sudah sangat sedikit, bahkan negara tirai bambu ini sudah berevolusi menjadi negara kapitalis mengikuti perkembangan zaman seperti yang pernah dilansir oleh detik.com. Sekarang malah menjadi salah satu kekuatan dunia.

Saya sih nggak heran, demam PKI memang sudah menjadi siklus tahunan. Apalagi menjelang pemilu kayak gini, langsung laku keras jika dipasarkan di dunia politik. Mending situ ingat istri-anak di rumah aja, udah cukup makan apa belum? Ngapain ngerecokin urusan politik, apalagi yang sudah dibumbui dengan komunisme. Mikirin yang simple-simpel aja deh. Ibadahnya dibetulin, amalnya dibanyakin, dan selalu tanggung jawab dengan pekerjaan atau tugas yang diemban. Kalau situ ngotot dengan anggapan bahwa komunisme akan merongrong Pancasila dan merusak persatuan bangsa, berarti situ sudah tersesat. Bingung mau pulang? Sini, saya antar pulang.

Sebenarnya ketakutan atas komunisme di masa kini merupakan sisa trauma di masa Orde Baru. Isu tersebut diramu ulang agar layak dipakai lagi sebagai kendaraan politik masa kini, tujuannya untuk merusak pola pikir masyarakat dan mengkritik pemerintah. Mana mungkin komunis yang hanya sekedar isu mampu menggoyang Pancasila? Jangan mimpi, Bos. Itu tidak mungkin terjadi bila kita menerapkan inti gagasan Pancasila dalam hidup sehari-hari.

Makanya, jagalah pola pikir dan sikap agar tak jatuh dalam pengaruh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, seperti komunisme itu. Ingat ini zaman modern, bukan zaman Orde Baru lagi. Berpikir dan bertindaklah seperti orang modern yang tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu masa lalu, tapi menjadikannya sebagai bahan pembelajaran untuk masa depan yang lebih baik. Bagaimana, masih bingung juga? Makanya, banyakin deh makanan yang bergizi tinggi. Ok guys, sekian dulu ya. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...