HomeNalar PolitikPilgub Jatim, Khofifah Jadi Maju ?

Pilgub Jatim, Khofifah Jadi Maju ?

Kecil Besar

Isu majunya Khofifah Indar Parawansa dalam konstestasi pemilihan gubernur Jawa Timur semakin santer, bagaimana dengan jabatannya sebagai menteri sosial?


PinterPolitik.com

[dropcap size=big]K[/dropcap]abar tentang nama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang masuk radar bursa bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada serentak 2018 mendatang, gaungnya semakin kencang. Namun ketika ditanya mengenai kebenarannya, sKetua umum Muslimat NU ini tak menampiknya maupun memberikan pernyataan positif.

Walau begitu, Khofifah memberikan sinyal terkait pesta demokrasi di Jawa Timur tersebut. “Aku bilang ini check sound. Namanya juga check sound, halo-halo. Tapi enggak bisa sim salabim. Kita mengalir saja,” kata Khofifah usai menghadiri acara malam penganugerahan tokoh perubahan Republika tahun 2016 di gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

Di waktu yang sama, seorang sumber mengatakan kalau Khofifah sangat berpeluang menjadi gubernur. “Ada partai politik besar yang siap mengusung,” katanya. Ia juga mengatakan, posisi Khofifah di Kabinet Kerja kemungkinan juga akan diganti dengan seorang tokoh perempuan. “Tokoh perempuan itu, kini masih menjabat sebagai kepala daerah. Tapi, kita lihat saja nanti,” katanya.

Namun isu tersebut dibantah Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Prabowo. Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada surat pengunduran diri dari Khofifah. “Sampai minggu lalu belum ada pengunduran diri sebagai Mensos,” ujarnya di Jakarta.

 

Sebelumnya, nama Khofifah juga diakui masuk sebagai nama yang dipertimbangkan oleh PDI Perjuangan untuk dicalonkan dalam Pilgub Jatim 2018. Selain dirinya, juga ada kader-kader kompeten lainnya, seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwairinya, juga Abdullah Azwar Anas, Bambang Dwi Hartono, hingga eks Wali Kota Batu yang masuk dalam daftar yang dipertimbangkan.

Baca juga :  Deddy Corbuzier: the Villain?

Dari pernyataannya di atas, Khofifah sendiri masih belum memberikan jawaban pasti. Ia memilih untuk mendengarkan aspirasi masyarakat akar rumput di Jatim terlebih dahulu. Apalagi, bila jadi maju, maka pencalonannya ini akan menjadi yang ketiga kalinya di Pilgub Jatim.

Pencalonan pertama Khofifah adalah pada Pilgub Jatim tahun 2008, saat itu ia berpasangan dengan purnawirawan TNI Angkatan Darat, Mujiono. Sedangkan di tahun 2013, ia juga maju bersama seorang purnawirawan polisi, Herman Sumawiredja, sebagai wakilnya. Pada kedua pilgub tersebut, Khofifah mengalami kekalahan. Akahkah Khofifah melepaskan jabatannya sebagai menteri hanya untuk pertarungan yang belum tentu ia menangkan kembali? Berikan pendapatmu. (Suara Pembaruan/R24)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

Teror Soros, Nyata atau “Hiperbola”? 

Investor kondang George Soros belakangan ramai dibincangkan di media sosial. Apakah ancaman Soros benar adanya, atau hanya dilebih-lebihkan? 

Begitu Sulit Sri Mulyani

Kementerian Keuangan belum juga memberikan paparan kinerja APBN bulan Januari 2025.

Mitos “Hantu Dwifungsi”, Apa yang Ditakutkan?

Perpanjangan peran dan jabatan prajurit aktif di lini sipil-pemerintahan memantik kritik dan kekhawatiran tersendiri meski telah dibendung sedemikian rupa. Saat ditelaah lebih dalam, angin yang lebih mengarah pada para serdadu pun kiranya tak serta merta membuat mereka dapat dikatakan tepat memperluas peran ke ranah sipil. Mengapa demikian?

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...