HomeNalar PolitikKasus HAM Mangkrak

Kasus HAM Mangkrak

Sejak zaman orde baru, kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masih terus terkatung-katung tanpa kejelasan. Seakan penegak hukum di negeri ini enggan untuk menanganinya.


pinterpolitik.com

Seperti juga janji presiden-presiden sebelumnya, janji pemerintahan Jokowi-JK untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM belum juga ada buktinya. Padahal di awal pemerintahannya, Jokowi pernah mengatakan akan memprioritaskannya. Namun hingga saat ini, ternyata masih juga jalan di tempat.

Kasus pelanggaran HAM yang saat ini masih terkatung-katung tersebut, antara lain: tragedi 1965/1966, peristiwa Trisakti dan Semanggi 1 1998, Semanggi II 1999, serta kerusuhan Mei 1998. Sementara untuk kasus penghilangan orang secara paksa, terjadi pada periode 1997/1998, peristiwa Talangsari Lampung, penembakan misterius 1982-1985, dan peristiwa Wasior 2001 dan Wamena 2003.

Berbagai kasus di atas, merupakan peristiwa yang belum tuntas bahkan cenderung ditutup rapat oleh kejaksaan. Hanya kasus pelanggaran HAM Wasior 2001 dan Wamena 2003 saja yang sempat ditindaklanjuti. Sementara untuk kasus lainnya, cenderung di tutup rapat-rapat atau dipetieskan, dengan alasan sulit untuk diungkap.

Sumber SP yang berada di lingkaran penegak hukum mengatakan, “Penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat sudah sulit dan tidak bisa untuk ditindaklanjuti. Jadi sebenarnya sudah ditutup,” jelasnya, Senin (20/3) di Jakarta. Sebenarnya telah banyak pihak yang mendorong penyelesaian HAM berat, baik melalui non-yudisial atau rekonsiliasi, namun langkah ini mendapat pertentangan dari keluarga korban.

Selama ini aparat penegak hukum mengelak dengan menggunakan alibi, kalau saksi maupun barang bukti sudah hilang, sehingga kesulitan dalam menyelesaikan pelanggaran HAM berat masa lalu. Menurut si sumber, pihak penyidik seolah tidak berdaya ketika harus bersinggungan dengan keterlibatan mantan perwira tinggi atau tokoh tertentu yang masih memiliki kekuatan di pemerintahan.

Baca juga :  Lawan Luthfi, Andika Pasti Menang?

Alasan ini sepertinya sudah bukan rahasia lagi bagi masyarakat, apalagi bagi para aktivis pergerakan 98 yang ketika itu ikut menggulingkan Soeharto. Walau masih banyak keraguan siapakah mantan perwira tinggi yang benar-benar bertanggung jawab pada kasus-kasus HAM tersebut, apalagi karena saat ini berada dan masih memiliki kekuatan di pemerintahan. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

RK-Jakmania dan Dekonstruksi Away Day

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Skeptisisme dan keraguan tertuju kepada Ridwan Kamil (RK) yang dianggap tak diuntungkan kala berbicara diskursus Jakmania dan Persija...

Apa Alasan Militer Tiongkok Melesat?

Beberapa tahun terakhir militer Tiongkok berhasil berkembang pesat, mereka bahkan bisa ciptakan kapal induk sendiri. Apa kunci kesuksesannya?

Siasat Rahasia Pramono-Rano?

Apresiasi dan pujian kandidat di Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno, maupun beberapa elite PDIP dalam beberapa waktu terakhir kepada Anies Baswedan dinilai merupakan siasat politik tertentu. Bahkan, pujian itu dinilai menjadi “jebakan” bagi Anies. Mengapa demikian?

Mustahil Anies Dirikan Partai?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, Anies Baswedan mempertimbangkan untuk mendirikan sebuah ormas atau partai politik (parpol).

Mengapa Tiongkok Belum Gantikan AS?

Tiongkok sering diagadangkan akan menjadi negara adidaya baru pengganti Amerika Serikat (AS), tapi apakah Tiongkok sanggup?

Anies Baiknya Masuk Kabinet Prabowo?

Usai gagal maju dalam Pilkada 2024, mungkinkah Anies Baswedan masuk ke dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka?

Baiknya Anies Mendorong Ridwan Kamil? 

Kelompok pendukung Anies Baswedan di Jakarta disebut akan jadi kelompok swing voters yang besar. Bagaimana para kandidat Pilgub Jakarta meraih dukungan dari kelompok tersebut? 

Misteri PDIP Tak Pilih Anies

Setelah bikin publik penasaran menanti, PDIP akhirnya mengumumkan tak mengusung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...