HomeNalar PolitikJakarta Kebanjiran, Ahok Minta Maaf

Jakarta Kebanjiran, Ahok Minta Maaf

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Jakarta selama beberapa hari, menyebabkan terjadinya banjir di sejumlah titik Jakarta. Menanggapi berbagai kritik dan keluhan masyarakat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf pada warganya.


pinterpolitik.com

DKI JAKARTA – Permintaan maaf Gubernur Basuki T. Purnama atau Ahok disampaikan saat sedang menjalani sidang kasus dugaan penodaan agama yang berlangsung kemarin, Selasa (21/2) yang berlangsung selama 14 jam. Ia meminta maaf karena merasa dirinya tidak bisa bekerja maksimal untuk mengantisipasi datangnya banjir di musim penghujan ini.

“Saya hanya ingin menyampaikan permohonan maaf pada warga DKI, karena kasus saya ini, saya tidak bisa kerja penuh waktu karena harus seharian di sini. Padahal, saya tahu warga Jakarta sedang kebanjiran,” kata Ahok usai menjalani sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, kemarin.

Menurut Ahok, banjir terjadi akibat ada beberapa tanggul yang jebol. Selain itu, proses normalisasi Kali Ciliwung juga baru berjalan 40 persen, karena tersendat oleh beberapa kendala. Salah satunya adalah masalah pembebasan lahan dan menertibkan bangunan-bangunan yang masih ada di bantaran kali.

Selain normalisasi, Pemprov DKI Jakarta juga sebenarnya sedang menambah pompa untuk ditempatkan di Kali samping Central Park, Jakarta Barat. Pompa tersebut diyakini akan meminimalisir banjir yang sering merendam kawasan tersebut, termasuk di depan Universitas Trisakti. Selain pompa, Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun waduk di wilayah kawasan Green Garden, Pesing, dan sekitarnya.

Banjir memang kerap melanda Ibu Kota DKI Jakarta, namun penanganan banjir bukan hanya kewajiban dari pemerintah provinsi saja, tapi juga dibutuhkan peran aktif dari warga DKI Jakarta secara keseluruhan. Karena menanggulangi banjir adalah kewajiban bersama.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Jadi mulailah bangun kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau gorong-gorong. Warga DKI sebaiknya jangan hanya menyalahkan bisa Pemerintah Provinsi ataupun Pemerintah Pusat saja, tapi mulailah mengintropeksi diri, apakah kita sudah ikut bertanggugjawab menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta? (Berbagai sumber/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...