Istri jadi korban fitnah, namun Panglima TNI Hadi Tjahjanto menanggapinya dengan kepala dingin. Beliau malah ngajak pelaku penyebar hoax tersebut untuk ngopi bareng.
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]oal penyebaran berita hoax di media sosial (medsos) bukanlah hal baru di tanah air. Tak tanggung-tanggung berita tersebut menyasar hingga kalangan atas. Bahkan istri Presiden, Ibu Irina Jokowi juga pernah menjadi sasarannya. Namun, masalah tersebut telah diselesaikan dan sang pelaku telah ditangkap.
Kini giliran istri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang jadi sasarannya. Dalam postingan yang beredar di medsos, nama Nyonya Nanny Hadi Tjahjanto dipelintir menjadi ‘Lim Siok Lan’. Sontak warganet yang melihat postingan tersebut bertanya-tanya tentang silsilah keluarga Hadi Tjahjanto. Apakah benar merupakan keturunan Tionghoa atau bukan?
Ini min yg sebar…..akun lgs dikunci krn takut atau sengaja hanya mau bikin kisruh bangsa. Mohon diproses pak @CCICPolri pic.twitter.com/1Lkg8nooeq
— Jackchlaten (@joxzin72) December 11, 2017
Akan tetapi, berita tersebut malah ditanggapi dengan santai oleh Pak Hadi. Menurutnya berita kayak gitu seperti angin berhembus, ntar juga ilang dengan sendirinya.
Beliau lantas mengklarifikasi soal garis keturunan istrinya. Pak Hadi bilang kalo dari pihak keluarga istrinya nggak ada garis keturunan Tionghoa.
“Asli Singosari kok, makannya mulai dari nasi jagung, bapaknya Sujatiwiroatmodjo, ibunya Arbaiah. Jadi dari mana Tionghoanya?“ kata Hadi.
Menurut Sang Panglima, berita tersebut nggak usah ditanggapi serius. Beliau juga nggak berniat untuk memperkarakan pelakunya. Pak Hadi malah mengajak penyebar berita ini untuk ngopi bareng. Biar sang pelaku lansung melihat keadaan keluarganya.
Cara yang Baik dari Panglima Hadi Untuk Menanggapi Hoaxhttps://t.co/6PRGLr6f6j
— Jawa Pos (@jawapos) December 12, 2017
Saya secara pribadi mengapresiasi sikap Pak Hadi. Beliau kelihatannya tak mudah tersulut emosi soal persebaran berita di medsos. Mungkin hanya sekadar intermesso di awal kepemimpinan sebagai Panglima TNI. Mentang-mentang beliau deket dengan Pakde Joko, kok beliau juga ikut-ikutan dikaitin dengan isu Chinophobia? Kasian amat, ya?
Yah, Anggap aja berita tersebut adalah kerjaan orang yang nggak punya kerjaan. Kalo ditanggapi, kita nggak jauh beda ama dia, bener nggak? Mending mikirin aja hal lain yang jauh lebih penting dan lebih besar. Misalnya soal upaya untuk merawat kebhinnekaan di Indonesia. Semoga demikian. (K-32)