Hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia memasuki babak baru. Rusia menyatakan keinginannya untuk tingkatkan kerjasama di bidang militer dengan Indonesia. Pernyataan tersebut diutarakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y. Galuzin di Jakarta, Rabu (22/2).
pinterpolitik.com
JAKARTA – Kesempatan untuk meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dengan Rusia, tercetus saat Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow beberapa waktu lalu. Selain komitmen untuk bersama-sama membasmi teroris, kesepakatan ini juga diharapkan memperdalam hubungan kedua negara.
“Saya dan Presiden Putin sepakat perkuat kerjasama di bidang pertahanan. Indonesia dan Rusia juga akan terus bekerjasama untuk pemberantasan terorisme dan meningkatkan pertukaran informasi intelijen di bidang terorisme ini,” ujar Jokowi.
Beberapa waktu lalu, Indonesia sempat membeli senjata-senjata buatan Rusia. Militer Indonesia tertarik membeli, karena Indonesia ingin memiliki tentara yang kuat, ditakuti dan dihormati oleh negara-negara lain karena memiliki senjata yang canggih. Apalagi Indonesia dan Rusia memiliki kedekatan historis yang kuat.
Atase Militer Angkatan Udara dan Laut Rusia, Nikolay Nikolayuk menuturkan, Rusia dan Indonesia memiliki sejarah kerjasama yang panjang. Persahabatan Rusia dan Indonesia memang sudah terjalin sekitar 60 tahun yang lalu, atau tepatnya saat 1956. Hubungan kemitraan ini dibangun oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Melihat kedekatan Indonesia dengan Rusia, diprediksi akan membuat “panas” Amerika dan para sekutunya. Bisa jadi karena itulah, baik Amerika, Prancis, dan Inggris rajin menawarkan sejumlah peralatan alutsista seperti pesawat tempur ke Indonesia, namun Indonesia tetap memilih alutsista buatan Rusia. Semoga kerjasama ini tidak menjadi polemik bagi Bangsa Indonesia. (Berbagai sumber/A15)