Golkar tengah berusaha mengembalikan elektabilitasnya. Salah satu trik yang dilakukan adalah mewajibkan seluruh anggota untuk aktif di medsos. Apakah strategi ini bakal berhasil?
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ersandungnya Papa Setnov karena kasus e-Ka-te-pe, membuat Partai Beringin ikut-ikutan limbung. Bahkan beberapa waktu lalu, elektabilitasnya sudah disalib Partai Gerindra, Sang Rajawali. Golkar siaga satu, seperti Gunung agung?
Yang pasti Partai Beringin perlu berbenah, bila perlu bikin revolusi besar-besaran. Tapi bagaimana caranya ya?
Menurut kabar dari dalam rumah Partai Beringin, ini semua butuh keterlibatan aktif dari seluruh anggota partai. Terutama yang aktif di De-pe-er, baik di pusat maupun di daerah.
Kayaknya Partai Beringin memang tengah berjuang untuk mengembalikan kerimbunan daunnya, yang belakangan ini rontok diterjang badai dari empat penjuru mata angin. Biar rakyat kembali demen untuk berteduh di bawah Pohon Beringin.
Tapi, gimana caranya ya? Soalnya rakyat sekarang kan rata-rata udah pada kritis lho. Nggak bakal terpengaruh lagi dengan status palsu atau janji manis.
Maka, semua kader Partai Beringin diwajibkan untuk aktif di medsos. Mereka diharuskan untuk mampu menangkap semangat zaman now yang banyak diwarnai oleh generasi milenial. generasi yang banyak mendapatkan informasi dari sosial media.
Sarana ini harus betul-betul dimanfaatkan seluruh unsur partai untuk meningkatkan elektabilitasnya. Hal ini berdasarkan sabda dari Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar, Mohammad Yahya Zaini.
Sasar generasi millenial, Golkar wajibkan anggota DPR main media sosial | https://t.co/KeoJODIPTq https://t.co/uov3JfcoBC via @merdekadotcom
— Patriot Golkar (@patriotgolkar) December 4, 2017
Selain mendekati kawula muda, para kader juga diharapkan memanfaatkan peran medsos untuk membeberkan kepada publik soal program, kinerja maupun aktivitas dalam Partai Beringin yang berguna bagi masyarakat luas.
Ini dinilai sebagai salah satu strategi ampuh untuk mengembalikan pamor Partai Beringin yang sempat menurun. Tapi, jangan mengarah kepada politik pencitraan atau politik praktis ya? Karena sekarang, publik butuh wakil rakyat yang apa adanya, bukan ada apanya.
Setidaknya dalam rumah Partai Beringin harus segera bersih-bersih. Tikus-tikus perlu dibasmi. Pemimpinnya juga harus sosok berlaku seperti ‘kucing’ yang anti tikus. Selain itu, kinerja dan pelayanan para kader dalam masyarakat perlu ditingkatkan. Biar simpati dan empati masyarakat untuk Partai Beringin kembali menguat. (K-32)