HomeNalar PolitikGolkar Digoyang Lagi?

Golkar Digoyang Lagi?

Partai berlambang beringin ini, belakangan sering jadi pemberitaan karena banyaknya kisruh internal yang terjadi. Rumor yang beredar, Golkar kini juga sedang digoyang lagi. Apa pasal?


pinterpolitik.com

[dropcap size=big]B[/dropcap]elum lama ribut soal membelotnya dukungan salah satu wakil ketua umum Golkar, Titiek Soeharto ke pasangan calon gubernur Jakarta, Anies-Sandi. Kini partai tertua di Indonesia ini, kembali dikabarkan tengah digoyang. Salah satu yang paling santer, adalah kabar akan diadakannya kembali Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). Isu ini terus digelindingkan beberapa pihak, baik dari dalam maupun luar partai.

Bagi sebagian orang, kabar angin untuk melaksanakan Munaslub tersebut diduga akibat adanya kader Golkar yang terjerat kasus mega korupsi e-KTP. Namun usut punya usut, menurut seorang sumber dari dalam partai, upaya penggoyangan Golkar ini ternyata tidak ada kaitannya sama sekali dengan masalah korupsi tersebut.

Menurut sang sumber, niat untuk menggoyangkan Golkar sebenarnya karena pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, 15 Februari lalu, Golkar berhasil menggolkan calon yang diusungnya di sejumlah wilayah. Partai yang didirikan oleh mantan Presiden Soeharto ini, berhasil menempatkan calon-calonnya naik sebagai kepala daerah.

Di Pilkada 2017 ini, calon yang diusung Golkar berhasil mendapatkan simpati yang besar dari rakyat. Sehingga partai ini menjadi yang teratas, karena berhasil mencatatkan kemenangan di sejumlah daerah. Presentase kemenangan Partai ini bahkan mencapai 57 persen. “Ada yang mulai tidak nyaman dengan kemenangan Golkar di Pilkada serentak,” tegasnya di Jakarta, Kamis (23/3).

Agar upaya penggembosan partai berjalan lancar, mereka pun mulai memanas-manasi kader-kader partai yang masih menyimpan sakit hati dengan kepemimpinan Setya Novanto. Barisan sakit hati ini sengaja digunakan oknum tersebut, untuk mulai merecoki partai dari dalam. Termasuk dengan menggaungkan isu Munaslub yang berembus kencang belakangan ini.

Baca juga :  Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Golkar, kata sunber tersebut, sebenarnya sangat menghormati proses hukum yang tengah berlangsung dalam kasus e-KTP. Baik kasus yang masih diusut oleh KPK maupun yang sudah mulai berjalan di Pengadilan. “Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Tetapi kalau harus menggulirkan Munaslub, saat Golkar mulai dipercaya oleh rakyat, itu tidak etis. Ini yang kami sayangkan,” tandasnya. (Suara Pembaruan)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...