HomeNalar PolitikGatot Sinyal Cawapres Nasdem?

Gatot Sinyal Cawapres Nasdem?

Kecil Besar

Gatot Nurmantyo dielukan sebagai calon pendamping Pakde Joko di 2019. Mungkinkah ia diusung NasDem?


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]ungkinkah ungkapan witing tresno jalaran soko kulino, bisa disematkan pada hubungan Pakde Joko dan Pak Gatot? Soalnya mereka berdua cukup ramai diperbincangkan sebagai pasangan yang ideal untuk perhelatan Pilpres 2019.

Entah benar atau tidak, tapi memang kelihatannya seperti itu. Di mana ada Pakde, di situ ada Pak Gatot. Coba liat Rakernas Nasdem kemarin. Pak Gatot turut hadir bersama Pakde. Bahkan beliau dielukan sebagai calon pendamping Pakde untuk 2019. Apakah ini kode keras dari Nasdem?

Opa Surya Paloh selaku Bos Nasdem juga nampaknya tak keberatan tuh. Soalnya beliau bilang bahwa Nasdem bisa aja ngusung Pak Gatot sebagai Wakil Pakde. Tapi semua perlu waktu untuk mengolah dan mempertimbangkannya.

Apalagi sejauh ini hubungan Pak Gatot dan Opa Surya juga baik-baik aja. Selain itu, kolaborasi antara sipil dan militer dalam pemerintahan RI sudah menjadi hal yang lumrah.

Kombinasi pemerintahan versi itu, udah kelihatan sejak zaman Pak Harto. Asalkan jangan kembali ke zaman itu, karena kita udah di zaman now.  Kita harus move on dari masa lalu kan?

Sebagai masyarakat biasa, saya mah pingin yang baik-baik aja untuk negeri ini. Apapun Partainya atau siapapun kadernya, semoga mampu mengembalikan senyum yang pernah tergaris di bibir Ibu Pertiwi.

Ibu kini sedang susah, merintih dan cuma bergumul dalam diam. Utang di warung sebelah bakal jatuh tempo beberapa bulan lagi. Belum lagi salah satu anaknya baru habis kecelakaan di Permata Hijau. Katanya gara-gara dikejar-kejar Kapeka karena bawa kabur duit e-Katepe. Ow tak kirain, pingin ngejajal kecepatan Toyota Fortuner yang pernah dipakai balapan oleh Bang Rifat Sungkar di Dakkar ya?

Baca juga :  Open Loker Cawapres 2029, Puan Maharani? 

Yah, begitulah situasi negeri ini. Memang menjelang pesta rakyat, biasanya muncul banyak isu atau kemungkinan. Mulai dari yang biasa-biasa aja hingga yang bikin puyeng pala. Namun, kita tak bisa menampik bahwa kemungkinan Pakde dan Pak Gatot bersatu memang ada. Bukankah fakta kerap bermula dari kemungkinan-kemungkinan? (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo Lost in Translation

Komunikasi pemerintahan Prabowo dinilai kacau dan amburadul. Baik Prabowo maupun para pembantunya dianggap tak cermat dalam melemparkan tanggapan dan jawaban atas isu tertentu kepada publik, sehingga gampang dipelintir dan dijadikan bahan kritik.

2029 Anies Fade Away atau Menyala?

Ekspektasi terhadap Anies Baswedan tampak masih eksis, terlebih dalam konteks respons, telaah, dan positioning kebijakan pemerintah. Respons dan manuver Anies pun bukan tidak mungkin menjadi kepingan yang akan membentuk skenario menuju pencalonannya di Pilpres 2029.

The Pig Head in Tempo

Teror kepala babi dan bangkai tikus jadi bentuk ancaman kepada kerja-kerja jurnalisme. Sebagai pilar ke-4 demokrasi, sudah selayaknya jurnalisme beroperasi dalam kondisi yang bebas dari tekanan.

PDIP Terpaksa “Tunduk” Kepada Jokowi?

PDIP melalui Puan Maharani dan Joko Widodo (Jokowi) tampak menunjukan relasi yang baik-baik saja setelah bertemu di agenda Ramadan Partai NasDem kemarin (21/3). Intrik elite PDIP seperti Deddy Sitorus, dengan Jokowi sebelumnya seolah seperti drama semata saat berkaca pada manuver PDIP yang diharapkan menjadi penyeimbang pemerintah tetapi justru bersikap sebaliknya. Lalu, kemana sebenarnya arah politik PDIP? Apakah akhirnya secara tak langsung PDIP akan “tunduk” kepada Jokowi?

The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Di era kepresidenan Joko Widodo (Jokowi), Luhut Binsar Pandjaitan terlihat jadi orang yang diandalkan untuk jadi komunikator setiap kali ada isu genting. Mungkinkah Presiden Prabowo Subianto juga memerlukan sosok seperti Luhut? 

The Danger Lies in Sri Mulyani?

IHSG anjlok. Sementara APBN defisit hingga Rp31 triliun di awal tahun.

Deddy Corbuzier: the Villain?

Stafsus Kemhan Deddy Corbuzier kembali tuai kontroversi dengan video soal polemik revisi UU TNI. Pertanyaannya kemudian: mengapa Deddy?

Sejauh Mana “Kesucian” Ahok?

Pasca spill memiliki catatan bobrok Pertamina dan dipanggil Kejaksaan Agung untuk bersaksi, “kesucian” Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok seolah diuji. Utamanya, terkait pertaruhan apakah dirinya justru seharusnya bertanggung jawab atas skandal dan kasus rasuah perusahaan plat merah tempat di mana dirinya menjadi Komisasis Utama dahulu.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...